sebelum mulai membahas fluksi bocor tidak ada salahnya kita membahas dahulu tentang trsformator dan juga fluksi medan magnet karena bagian itu berhubungan dengan materi fluksi bocor
TANSFORMATOR
kita mengenal transformator ukuran kecil yang dipakai pada rangkaian elektronika, dan transformator ukuran besar yang dipakai pada rangkaian pemroses energi, yang biasa disebut transformator daya. Selain itu ada pula transformator-ukur untuk keperluan pengukuran arus tinggi, yang disebut transformator arus, dan pengukuran tegangan tinggi yang disebut transformator tegangan. Dalam kenyataan, transformator-transformator tersebut mengandung ketidak-sempurnaan misalnya fluksi bocor,
Fluksi Medan Magnet
Medan magnet tidak bisa kasat mata namun buktinya bisa diamati dengan kompas atau serbuk halus besi. Daerah sekitar yang ditembus oleh garis gaya magnet disebut gaya medan magnetik atau medan magnetik. Jumlah garis gaya dalam medan magnet disebut fluksi magnetik. Menurut satuan internasional besaran fluksi magnetik diukur dalam weber , dan disingkat Wb .
Fluksi Bocor
Fluksi di belitan primer transformator dibangkitkan oleh arus yang mengalir di belitan primer. Dalam kenyataan, tidak semua fluksi magnit yang dibangkitkan tersebut akan melingkupi baik belitan primer maupun sekunder. Selisih antara fluksi yang dibangkitkan oleh belitan primer dengan fluksi bersama (fluksi yang melingkupi kedua belitan) disebut fluksi bocor. Fluksi bocor transformator tak berbeban ini hanya melingkupi belitan primer saja dan tidak seluruhnya berada dalam inti transformator tetapi juga melalui udara. (Lihat Gb.15.3).
Oleh karena itu reluktansi yang dihadapi oleh fluksi bocor ini praktis adalah reluktansi udara. Dengan demikian fluksi bocor tidak mengalami gejala histerisis sehingga fluksi ini sefasa dengan arus magnetisasi. Hal ini ditunjukkan dalam diagram fasor Gb.15.2.b
Fluksi bocor, secara tersendiri akan membangkitkan tegangan induksi di belitan primer (seperti halnya f menginduksikan E1 ). Tegangan induksi ini 90o mendahului f/1 (seperti halnya E1 90o mendahului f) dan dapat dinyatakan sebagai suatu tegangan jatuh ekivalen, E/1 , di rangkaian primer dan dinyatakan sebagai E/1 = jI f X1
dengan X1 disebut reaktansi bocor rangkaian primer. Hubungan tegangan dan arus di rangkaian primer menjadi V1 = E1 + I1R1 + E/1 = E1 + I1R1 + jI1X1
Diagram fasor dengan memperhitungkan adanya fluksi bocor ini adalah Gb.15.2.b.
Semoga materi diatas bermanfaat
mohlhampossible.blogspot.com
Jumat, 13 Juli 2012
fluksi bocor
04.32
No comments
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar