keep calm and enjoy with my blog

Selasa, 24 Desember 2013

Thermistor


THERMISTOR
A. Pengertian Thermistor
Apa itu thermistor...?
Thermistor adalah salah satu jenis resisitor yang nilai rtesistansi atu nilai hambatannya di pengaruhi oleh suhu (temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “Therminal Resistor” yang artinya adalah tahanan (resistor) yang berkaitan dengan panas (therminal).

Thermistor terbagi 2 jenis yaitu

1. Thermistor positif
2. Thermistor negatif

1.    Thermistor positif
    Pada jenis ini satuan  pada inputnya temperatur  derajat celcius, sedangkan pada  outputnya resistansi adalah ohm






2. Thermistor negatif
      Pada jenis ini input dan outputnya sama dengan thermistor jenis positif, perbedaannya adalah jika temperatur naik maka resistansinya akan turun dapat dilihat pada gambar grafik dibawah ini.









Karakteristik Sensor Thermistor

-   Resistansi tinggi 1kOhm sampai 100 kOhm.
-  Ukuran fisik ( disk, manik-manik, batang  ) kecil.
-  Manik kecil ( small bead diameternya 0,005 inchi )
-  Respon waktu cepat, untuk thermistor manik  ½ detik.
-  Lebih murah dari pada RTD.
-   Sensitivitas sangat tinggi ( 1000 kali lebih sensitif  dari pada RTD ).
-   Resistansi akan berubah  1kOhm untuk setiap perubahan temperatur satu  derajat    celcius.
-   Thermistor dilindungi kapsul ( Plastik, teflon/ material lembam).
-   Tidak linier



Cara Kerja Sensor Thermistor
      Berfungsi untuk mengubah suhu menjadi resistansi atau hambatan listrik yang berbanding terbalik dengan perubahan suhu. Semakin tinggi suhu, semakin kecil resistansinya.









Bentuk Thermistor
a. Butiran
     thermistor ini digunakan pada > 7000 celsius dan memiliki nilai resistansi 100 ohm hingga 1 mega ohm.
b. Thermistor keping
thermistor ini digunakan dengan cara direkatkan langsungn pada benda yang diukur panasnya.
C. Thermistor batang
digunakan untuk menentukan perubahan panas pada peralatan elektronik, mempunyai resistansi tinggi.

Cara Mengukur Thermistor






Thermistor dinyatakan rusak atau tidak dapat berfungsi sebagaimana semestinya apabila saat pengukuran terjadi kondisi seperti di bawah ini:
1.    Nilai pada multimeter selalu berada dalam posisi “0” saat di ukur. Hal ini artinya Thermistor tersebut “short”
2.    Nilai pada multimeter selalu berada di posisi “tak terhingga/infinity” saat diukur, hal ini artinya Thermistor tersebut “open” atu “putus”.
3.    Nilai pada multimeter tidak stabil atu menunjukan pada nilai tertentu tetapi tidak turun ayaupun naik maka thermistor tersebut juga dalam kondisi rusak.

di ambil dari berbagai sumber

tag: thermistor instumentasi | Thermistor sesor | hubungan suhu dengan hambatan | komponen kontrol proses


0 komentar:

Posting Komentar