keep calm and enjoy with my blog

Rabu, 25 Desember 2013

Tutorial Membuat Jaringan LAN Di Windows 7

Tutorial Membuat Jaringan LAN Di Windows 7
Jaringan Komputer adalah menghubungkan dua komputer  atau lebih, sehingga antara satu computer dengan yang lain dapat saling bertukar resource seperti sharing file, pri nter, dll dengan menggunakan protocol yang sama, dalam hal ini TCP/IP.  Adapun jaringan komputer ini telah banyak digunakan untuk berbagai kebutuhan, missal :
-          WARNET
-          MULTIPLAYER GAME
-          PERKANTORAN
-          KAMPUS, DLL
Kalau jumlah komputer yang akan dikoneksikan hanya dua buah, kita hanya cukup menyediakan satu buah kabel UTP dengan panjang sesuai jarak antara komputernya yang di kedua ujung kabelnya telah dipasangi konektor RJ-45(standard konektor untuk kabel LAN UTP) dengan konfigurasi Cross/ silang.
Kalau Jumlah komputer yang akan dikoneksikan lebih dari 2 buah, maka kita harus menambahkan suatu alat yang bernama Switch atau Hub. Pada saat ini harga sebuah switch untuk standard rumahan sudah sangat terjangkau .Dari masing – masing komputer dihubungkan ke switch menggunakan kabel UTP dengan konektor RJ-45 di kedua ujungnya dengan konfigurasi Straight/lurus.
Untuk membuat sebuah jaringan komputer diperlukan perangkat sebagai berikut :
-          Dua buah computer atau lebih
-          LAN Card/NIC sesuai dengan jumlah computer (untuk computer  sekarang biasanya sudah onboard)
-          Kabel UTP sesuai kebutuhan
-          Tang Crimping
-          Konektor RJ45
-          Switch/Hub jika ingin mengunakan tiga computer ata u lebih
-          Gunting
Gambar perangkatnya untuk membuat LAN :

Setelah semua peralatan terkumpul lengkap kita telah siap untuk membuat jaringan computer, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
TENTUKAN  MAU MEMBUAT JARINGAN DENGAN BERAPA KOMPUTER ?
Hal ini diperlukan karena  konfigurasi kabel untuk jaringan dua dengan tiga computer/lebih berbeda. Untuk menghubungkan dua buah komputer tidak diperlukan switch dan menggunakan kabel UTP dengan pengkabelan jenis straight, sedangkan untuk jaringan dengan tiga computer atau lebih menggunakan switch dan kabel UTP dengan konfigurasi pengkabelan cross -over (Mengenai  pengkabelan akan dibahas selanjutnya).
PENGENALAN KABEL UTP SRAIGHT DAN CROSS OVER
UTP (Unshielded Twisted Pair), Kabel UTP merupakan salah satu media transmisi yang paling banyak digunakan untuk membuat sebuah jaringan LAN(Local Area Network), selain karena harganya relative murah, mudah dipasang dan cukup bisa diandalkan. Sesuai namanya Unshielded Twisted Pair berarti kabel pasangan berpilin/terbelit (twisted pair) tanpa pelindung (unshielded). Fungsi lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya ada juga kabel STP (Shielded Twisted Pair), untuk contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:
Untuk pemasangan kabel UTP, terdapat dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan komputer terutama LAN, yaitu Straight Through Cable dan Cross Over Cable
A.      Kabel straight
Kabel straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung satu  dengan ujung yang lainnya. Kabel straight digunakan untuk menghubungkan 2 device yang berbeda.
Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadang-kadang juga dipakai  sesuai  standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
1.      Menghubungkan antara computer dengan switch
2.      Menghubungkan computer dengan LAN pada modem cable/DSL
3.      Menghubungkan router dengan LAN pada modem cable/DSL
4.      Menghubungkan switch ke router
5.      Menghubungkan hub ke router
B.      Kabel cross over
Kabel cross over merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu dengan
ujung dua. Kabel cross over  digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama. Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross over.
Contoh penggunaan kabel cross over adalah sebagai berikut :
1.      Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
2.      Menghubungkan 2 buah switch
3.      Menghubungkan 2 buah hub
4.      Menghubungkan switch dengan hub
5.      Menghubungkan komputer dengan router
Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straightmaupun cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data, yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.
Langkah-langkah pembuatan LAN dengan 2 komputer atau lebih di Windows 7 :
a. Massukkan kabel straight dari computer(LAN Card)/laptop ke switch/hub
b. Setelah itu kita setting alamat IP (ip address) dari masing-masing computer/laptop.
Langkah-langkah cara setting IP Address di Windows 7 :
Buka menu Control Panel Windows anda (Start > Control Panel), lalu pilih Network and Internet, kemudian pilih network and sharing center.

Kemudian pilih change adapter setting, lalu klik kanan di Local Area Connection pilih Properties.

Kemudian akan keluar kotak seperti di bawah ini

Kemudian klik Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) dan pilih menu Properties maka akan keluar kotak seperti di bawah ini :

Pada [IP address], masukkan 192.168.1.1, pada [Subnet mask], masukkan 255.255.255.0, dan untuk [Default Gateway] kosongkan saja.
Setelah selesai klik [OK]. Settingan pada komputer A sudah selesai.
Yang kita lakukan selanjutnya adalah mensetting pada komputer B. Semua prosesnya sama dengan settingan pada komputer A, yang berbeda hanya pada IP addressnya. IP address pada komputer B adalah 192.168.1.2 atau 192.168.1.3 atau 192.168.1.4, dan seterusnya.
c. Selanjutnya kita akan membuat nama computer A dan Komputer B atau C dan seterusnya berbeda agar mudah dikenali, caranya : Klik Start >Klik kanan pada icon Computer > change setting. Disini kita dapat merubah nama computer agar mudah dikenali, misalnya untuk computer server kita kasih nama SERVER dan computer Client dengan nama COM_1, Com_2 dan seterusnya sesuai jumlah computer yang kita jadikan jaringan. Jangan lupa kita klik change Group-nya dengan nama seragam, misalnya :LATIHAN (semua computer disetting dengan nama yang sama pada workgroupnya).

d. Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung lakukanlanh ping dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya. Caranya sebagia berikut:
1. Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Win + R
2. Pada CMD ketik perintah “ping IP Address”. Ip Addrees diisi dengan IP komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP address diisi dengan IP komputer 2. Begitu juga sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2:
ping 192.168.1.2

3. Jika koneksi antar kedua komputer tersebut berhasil maka hasilnya akan seperti ini:
Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
Reply from 192.168.0.2: bytes=32 timeSpecipic people
3. Kemudian akan keluar kotak seperti di bawah ini dan pilih Everyone ( jadi setiap computer bisa mengambil folder tersebut) kemudian pilih share
4. Maka akan keluar kotak seperti di bawah, kemudian pilih Done
5. Selanjutnya, dari komputer FAHMI jika ingin mengakses isi folder DATA yang ada di komputer ADHI: Buka Windows Explorer, lalu di Address Bar ketikkan \\ADHI maka akan tampil folder DATA. Jika tidak berhasil, maka ketikkan IP Address komputer SBY (\\192.168.1.1). Bisa juga dengan membuka Window Explorer lalu pilih menu network > ADHI-PC maka folder share akan keluar.
LANGKAH-LANGKAH BERBAGI FILE (FILE SHARING) DI WINDOWS 7
Misalkan komputer dengan nama (hostname) ADHI dan IP Address 192.168.1.1 memiliki sebuah folder bernama DATA yang berisi kumpulan MP3 dan dokumen Word dan Excel, hendak dibagi pakai dengan komputer FAHMI (IP Address 192.168.1.2), maka langkah-langkahnya adalah :
1. Di komputer ADHI, masuk ke My Computer atau Windows Explorer
2. Cari folder bernama DATA, lalu klik kanan di folder tersebut dan pilih share with>Specipic people
3. Kemudian akan keluar kotak seperti di bawah ini dan pilih Everyone ( jadi setiap computer bisa mengambil folder tersebut) kemudian pilih share
4. Maka akan keluar kotak seperti di bawah, kemudian pilih Done
5. Selanjutnya, dari komputer FAHMI jika ingin mengakses isi folder DATA yang ada di komputer ADHI: Buka Windows Explorer, lalu di Address Bar ketikkan \\ADHI maka akan tampil folder DATA. Jika tidak berhasil, maka ketikkan IP Address komputer SBY (\\192.168.1.1). Bisa juga dengan membuka Window Explorer lalu pilih menu network > ADHI-PC maka folder share akan keluar.
LANGKAH-LANGKAH BERBAGI PRINTER (PRINTER SHARING)
Demikian juga untuk printer sharing, langkahnya:
A. Masuk ke menu Start > Devices and Printers atau masuk ke control panel > Hardware and Sound > Devices and Printers
B. Pilih printer yang hendak dishare. Klik kanan dan pilih Printer Properti
C. Lalu akan keluar kotak seperti di bawah ini dan pilih Share this printer, dan pilih OK
Kemudian dari komputer: Buka Windows Explorer, lalu pilih Network. Jika tidak berhasil. Maka akan tampil nama printer yang sudah dishare tadi. Klik-kanan di printer tersebut lalu pilih Connect. Jika muncul pertanyaan, tekan tombol Yes.

sumber :  http://siklusti.wordpress.com

Macam - macam Tranducer


A. Transducer temperatur
Terdapat dua kategori transducer temperatur semikonduktor, yaitu transducer yang menghasilkan tegangan tertentu sesuai dengan perubahan suhu dan transducer yang menghasilkan arus tertentu. sesuai dengan perubahan suhu.
Contoh sumber tegangan yang sensitif terhadap suhu adalah IC LM 35 produk dari Nasional. Rangkaian  ditunjukkan pada gambar 2.15.
Tegangan yang dihasilkan oleh LM 35 pada berbagai suhu adalah sebagai berikut:
+1500 mV pada suhu 150o C,
+2500 mV pada suhu 250C, dan
-550 mV pada suhu -550 C
R1 =
Tegangan keluaran rangkaian bertambah 10 mV/ 0C. Dengan memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, transducer mampu bekerja pada rentang suhu -550 C sampai 1500 C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 volt pada suhu 00 C dan ketelitian dari transducer ini adalah ± 10 C.




B. Transducer Gaya, Beban, dan Torsi Strain gage adalah salah satu transducer yang banyak dipakai untuk mendeteksi dan mengukur gaya, beban, torsi, dan tegangan. Prinsip kerjanya adalah mengubah gaya mekanik menjadi besaran resistansi yang sebanding.
Piranti ini dibuat dari kawat tahanan tipis berdiameter sekitar 1 mm. Kawat tahanan yang biasa digunakan adalah campuran dari bahan “konstantan” (60% Cu dan 40% Ni) atau logam campuran “479″ terdiri dari 92% Pt dan 8% Wo.
Kawat tahanan ini dilekatkan pada papan penyangga membentuk strain gage dengan kawat berliku-liku atau bengkok-bengkok yang dikenal dengan bonded strain gage.
Bentuk kawat yang berliku-liku dimaksudkan untuk memudahkan pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus dengan arah panjang lipatan, karena, tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Hal ini menyebabkan perubahan resistansi pada kawat.
Selain bonded strain gage juga terdapat tipe yang lain yaitu unhonded strain gage, yaitu strain gage yang dibentuk oleh kawat yang dilekatkan pada sebuah rangka terpola agar terbentuk strain gage dengan kawat tahanan yang terpasang lurus dan simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka resistansinya akan bertambah sebesar DR dan panjangnya berubah sebesar DL.
Karakteristik sebuah strain gage ditentukan oleh sensitivitas (S) atau gage factor (GF). Sensitivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan nilai tahanan dan perubahan panjang, ditentukan dengan rumus berikut:
S = GF =
Keterangan
S          = GF = sensitivitas atau gagefactor
R         = resistansi kawat (awal)
DR       = perubahan nilai resistansi kawat
L          = panjang kawat (awal)
DL       = perubahan panjang kawat.
Perubahan panjang kawat (DL/L) adalah regangan pada kawat tahanan atau dikenal dengan s (sigma), sehingga persarnaan di atas menjadi:
S =
Perubahan nilai resistansi R dari kawat tahanan yang panjangnya L dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
R = r
Nilai resistansi dari kawat tahanan setelah mengalami tekanan luar yang menyebabkan pertambahan panjang (DL) dan berkurangnya diameter (Dd) adalah:
R1 =
Persamaan di atas dapat disederhanakan berdasarkan ratio dari Poison (m) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara pengurangan diameter dan pertambahan panjang, yaitu:
m =
Substitusi dari kedua persarnaan di atas, adalah:
Rs =
disederhanakan menjadi:
Rs = R + DR  = R [1+(1+2m)DL/L]
Perbandingan pertambahan nilai resistansi DR dengan pertambahan panjang L tersebut adalah merupakan sensitivitas atau gage factor, yaitu:
S = = 1 +2m
Besarnya ratio (Poisons ratio) bahan logam, umumnya berkisar antara 0,25 – 0,35, sedangkan sensitivitas (s) atau gage factor berkisar antara 1,50-1,70. Kawat tahanan konstantan mempunyai sensitivitas = 2, sedangkan logam campuran “Alloy 479″ sensitivitasnya adalah 4.
Strain gage dari bahan semikonduktor silikon dan germanium memiliki sensitivitas yang jauh lebih tinggi, yaitu antara 50 hingga 200. Kelemahan strain gage ini dalam pemakaiannya harus dilengkapi dengan kompensator suhu.
Berdasarkan konstruksi fisik, strain gage dikelompokkan ke dalam beberapa tipe. Tipe-tipe tersebut antara lain: tipe bentangan kawat lurus (unbonded strain gage) dan kawat yang dibengkok (honded strain gage), dua elemen, tiga elemen, bentuk star atau delta, ditunjukkan pada gambar berikut:
C. Transducer Perubahan Posisi
Jenis transducer yang banyak digunakan untuk mendeteksi perubahaan posisi adalah Linear Paralel Differential Transformer (LVDT). Transducer ini bekerja berdasarkan prinsip kerja transformator.
LVDT terdiri dari sebuah kumparan primer (P) dan dua buah kumparan sekunder (S1 dan S2), Perhatikan gambar 2.17.
Bila tegangan AC mengalir pada kumparan primer (P), maka akan muncul tegangan induksi di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). Dalam rangkaian, kumparan sekunder dihubungkan secara seri berlawanan fase sehingga tegangan pada kedua kumparan saling berlawanan fase.
Pada posisi normal, inti feromagnetik berada di tengah-tengah antara dua kumparan sekunder. Pada posisi ini tegangan emf di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). sama tetapi berkebalikan antara satu dengan yang lain.
Dengan demikian, jumlah tegangan keluarannya sama dengan 0 volt, posisi ini disebut sebagai null position.
Polaritas tegangan keluaran yang dihasilkan LVDT ditentukan oleh arah gerakan inti. Sebagai contoh, bila inti pada gambar rangkaian 2.17 bergerak ke bawah, kumparan S2, besar tegangan induksi lebih besar daripada S1,. Besar tegangan induksi ditentukan oleh seberapa jauh inti bergerak. Langkah perubahan posisi ini pada umuumnya antara 0,1 mm sampai dengan 75 mm.
Untuk mengubah tegangan keluaran S1 dan S2 pada gambar 2.17 menjadi tegangan DC, gambar rangkaiannya ditunjukkan dengan gambar 2.18.
D. Transducer Tekanan
Transducer tekanan digunakan untuk mengukur dan mengendalikan tekanan, seperti tekanan cairan atau gas. Untuk mengubah tekanan menjadi perubahan posisi diperlukan sebuah kantong atau diapragma, ditunjukkan pada gambar 2.20.
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT (Center Tap), dengan demikian apabila inti mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Signal Converter mengubah induktansi magnetik yang timbul pada kumparan menjadi tegangan yang sebanding.
Salah satu pemanfaatan dari penerapan transducer ini adalah untuk mengukur tinggi suatu cairan. Piranti ini digunakan untuk mengukur baik tekanan statis ataupun perbedaan tekanan.
Untuk mengukur tekanan statis atau tinggi suatu cairan dapat ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut:
P= d. g. h
Keterangan:
P = tekanan statis (pascal)
d = kepadatan cairan (kg/m3)
g = konstanta gravitasi (9,81 m/s2)
h = tinggi cairan (m)
E. Transducer Kapasitif
Kapasitas sebuah kapasitor dapat ditentukan oleh perubahan jarak antara konduktor, tipe dielektrik atau luas penampang konduktor. Sebuah transducer kapasitif adalah variabel kapasitor yang kapasitansinya berubah karena kondisi fisik misalnya tinggi cairan, jenis cairan kimia, tekanan, dan ketebalan atau vibrasi.
Hubungannya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
C =
Keterangan:
A         = luas penampang konduktor (m2)
d          = jarak antarkonduktor (m)
e0         = permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-2 F/m)
k          = konstanta. dielektrikurn
Perubahan salah satu dari 3 faktor tersebut menghasilkan perubahan kapasitansi. Gambar 2.22. menunjukkan sensor kapasitif di mana kapasitansi sebanding dengan jarak antara alat diafragma dengan plat statis sebagai akibat tekanan eksternal. Perubahan kapasitansi dapat diukur dengan sebuah rangkaian jembatan atau rangkaian oscilator.
Bila digunakan pada rangkaian osilator, perubahan kapasitas menghasilkan perabahan frekuensi oscilator sebanding dengan perubahan tekanan pada alat diafragma.
F. Transducer Kelembaban
Lembap berarti kondisi yang terdiri dari udara dan uap air. Tingkat kelembapan ditentukan oleh perbandingan antara persentase uap air di udara.
Hygrometer adalah transducer yang menghasilkan sinyal keluaran berdasarkan pada tingkat kelembapan.
Transducer kelembapan umumnya diklasifikasikan sebagai hygrometer atau psychrometer. Tiga tipe hygrometer yang banyak dipakai adalah
  • tipe rambut,
  • resistif dan
  • optik.
Hygrometer optik mengukur berdasarkan berkurangnya intensitas sinar di atmosfer pada suatu waktu. tertentu. Gambar 2.24. menunjukkan sebuah contoh hygrometer resistif, terdiri dari elektroda logam yang terbungkus bahan plastik dan ditutup dengan lithium chloride yang sensitif terhadap kelembapan.
Bila kelembapan udara di sekitar hygrometer bertambah, film lithium chloride menyerap air lebih banyak menyebabkan resistansi elektrode berkurang. Pada kelembapan relatif 10%, resistansi turun menjadi sekitar 75 W.
Beberapa proses industri memerlukan tingkat kelembapan udara yang terkendali. Contoh seperti pada ruang pengeringan, ruang penyimpanan atau ruang proses. Bila kelembapan udara mencapal 100%, untuk mengurangi prosentase kelembapan dilakukan dengan cara mcnaikkan suhu ruangan. Sebaliknya bila persentase kelembapan terlalu rendah, dapat dinaikkan dengan cara menurunkan suhu ruangan.
Jenis sensor kelembapan yang lain adalah psychrometer, yaitu piranti yang menggunakan dua buah sensor suhu dan dua buah “bulb”, ditampilkan pada gambar 2.25.
Prinsip kerjanya berdasarkan perbedaan pembacaan suhu pada kedua sensor. Tegangan keluaran bervariasi sesuai dengan perbedaan suhu antara dry bulb (tabung kering) dan wet bulb (tabung basah).
G. Transducer Elektromagnet
Piranti sensor Hall Effect (Efek Hall) menghasilkan tegangan keluaran yang ditimbulkan karena medan magnet. Sensor Hall Effect pertama kali ditemukan pada th. 1879 oleh Edward H. Hall.
Prinsip kerja sensor Hall Effect adalah sebagai berikut. Bila sebuah magnet diletakkan tegak lurus terhadap sepasang keping konduktor, maka tegangan akan muncul pada sisi yang berlawanan dengan konduktor. Tegangan yang muncul ini disebut tegangan Hall. Besar tegangan Hall sebanding dengan arus dan kuat medan magnet. Dengan dernikian Efek Hall dapat digunakan untuk mengukur kuat medan magnet.
Transducer Efek Hall menggunakan sebuah keping semikonduktor, ditunjukkan pada gambar 2.26. Bila arus mengalir melalui bahan semi konduktor, tegangan emf ialah dihasilkan di antara sisi yang lain pada keping sernikonduktor tersebut
Kernudian jika terdapat hubungan magnet melalui keping sernikonduktor, akan dihasilkan tegangan yang sebanding dengan besar arus dan kuat medan magnet. Bila arah medan magnet melewati bahan semikonduktor pada sisi kanan semikonduktor menyebabkan elektron bergerak menyebar ke pusat keping. Perubahan gerak elektron menimbulkan tegangan Hall, umumnya sebesar 10 milivolt.
Penerapan sensor Efek hall di industri biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan putar objek yang bcrgerak misalnya ‘conveyor belt’. (Gambar 2.27). Permanen magnet dipasang pada bagian yang berputar sedangkan keping semikonduktor dipasang pada stator.
Setiap kali medan magnet melewati sensor, dihasilkan pulsa pada keluaran keping semikonduktor yang dihubungkan ke sebuah counter yang menghitung berapa kecepatan putar conveyor belt tersebut.
Transducer Photo
Piranti photolistrik digunakan untuk menghitung, mengukur dan fungsi pengendali lain, yang banyak diterapkan pada proses industri. Piranti photolistrik ini dikategorikan pada dua golongan, yaitu piranti yang memancarkan sinar dan piranti yang menerima sinar.
Contoh yang memancarkan sinar seperti LED (Light Emitting Devices) dan yang menerima sinar seperti photovoltaic cell.
1. Transducer Photovoltaic (Solar Cell Photocell)
Transducerphotovoltaic menghasilkan tegangan keluaran yang besarnya sebanding dengan intensitas cahaya. Sebuah sell photovoltaic atau photocell, akan menghasilkan emf (tegangan) bila mendapat sinar. Bahan pembuatan photovoltaik adalah silicon, cadmium sullphide, gallium arsenide, dan selenium.
Photocell dari bahan silikon mempunyai bentuk yang sangat kecil tetapi mempunyai kepekaan yang sangat tinggi. Prinsip photocell sama seperti piranti semikonduktor lainnya, bila pasangan lubang elektron terbentuk maka akan mengalir arus elektron melalui pertemuan pn.
Depletion Layer adalah pertemuan antara substrat tipe P dan substrat tipe N. Bila cahaya jatuh pada photocell; depletion layer akan berkurang dan elektron berpindah melalui hubungan “pn”. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya.
Intensitas sinar diukur dalam foot-candle yang berubah secara logaritmik. Contoh: tegangan yang dihasilkan photocell pada intensitas cahaya sebesar 10 foot candles sebesar 0, 1 volt, dan pada intensitas cahaya 100 foot candles tegangan keluarannya ± 0,2 V Karena tegangan keluaran photocell kecil maka perlu dikuatkan dengan penguat tegangan. Gambar 2.29. menunjukkan rangkaian dasar penguatan tegangan.
A. Transducer temperatur
Terdapat dua kategori transducer temperatur semikonduktor, yaitu transducer yang menghasilkan tegangan tertentu sesuai dengan perubahan suhu dan transducer yang menghasilkan arus tertentu. sesuai dengan perubahan suhu.
Contoh sumber tegangan yang sensitif terhadap suhu adalah IC LM 35 produk dari Nasional. Rangkaian  ditunjukkan pada gambar 2.15.
Tegangan yang dihasilkan oleh LM 35 pada berbagai suhu adalah sebagai berikut:
+1500 mV pada suhu 150o C,
+2500 mV pada suhu 250C, dan
-550 mV pada suhu -550 C
R1 =
Tegangan keluaran rangkaian bertambah 10 mV/ 0C. Dengan memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, transducer mampu bekerja pada rentang suhu -550 C sampai 1500 C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 volt pada suhu 00 C dan ketelitian dari transducer ini adalah ± 10 C.




B. Transducer Gaya, Beban, dan Torsi
Strain gage adalah salah satu transducer yang banyak dipakai untuk mendeteksi dan mengukur gaya, beban, torsi, dan tegangan. Prinsip kerjanya adalah mengubah gaya mekanik menjadi besaran resistansi yang sebanding.
Piranti ini dibuat dari kawat tahanan tipis berdiameter sekitar 1 mm. Kawat tahanan yang biasa digunakan adalah campuran dari bahan “konstantan” (60% Cu dan 40% Ni) atau logam campuran “479″ terdiri dari 92% Pt dan 8% Wo.
Kawat tahanan ini dilekatkan pada papan penyangga membentuk strain gage dengan kawat berliku-liku atau bengkok-bengkok yang dikenal dengan bonded strain gage.
Bentuk kawat yang berliku-liku dimaksudkan untuk memudahkan pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus dengan arah panjang lipatan, karena, tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Hal ini menyebabkan perubahan resistansi pada kawat.
Selain bonded strain gage juga terdapat tipe yang lain yaitu unhonded strain gage, yaitu strain gage yang dibentuk oleh kawat yang dilekatkan pada sebuah rangka terpola agar terbentuk strain gage dengan kawat tahanan yang terpasang lurus dan simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka resistansinya akan bertambah sebesar DR dan panjangnya berubah sebesar DL.
Karakteristik sebuah strain gage ditentukan oleh sensitivitas (S) atau gage factor (GF). Sensitivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan nilai tahanan dan perubahan panjang, ditentukan dengan rumus berikut:
S = GF =
Keterangan
S          = GF = sensitivitas atau gagefactor
R         = resistansi kawat (awal)
DR       = perubahan nilai resistansi kawat
L          = panjang kawat (awal)
DL       = perubahan panjang kawat.
Perubahan panjang kawat (DL/L) adalah regangan pada kawat tahanan atau dikenal dengan s (sigma), sehingga persarnaan di atas menjadi:
S =
Perubahan nilai resistansi R dari kawat tahanan yang panjangnya L dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
R = r
Nilai resistansi dari kawat tahanan setelah mengalami tekanan luar yang menyebabkan pertambahan panjang (DL) dan berkurangnya diameter (Dd) adalah:
R1 =
Persamaan di atas dapat disederhanakan berdasarkan ratio dari Poison (m) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara pengurangan diameter dan pertambahan panjang, yaitu:
m =
Substitusi dari kedua persarnaan di atas, adalah:
Rs =
disederhanakan menjadi:
Rs = R + DR  = R [1+(1+2m)DL/L]
Perbandingan pertambahan nilai resistansi DR dengan pertambahan panjang L tersebut adalah merupakan sensitivitas atau gage factor, yaitu:
S = = 1 +2m
Besarnya ratio (Poisons ratio) bahan logam, umumnya berkisar antara 0,25 – 0,35, sedangkan sensitivitas (s) atau gage factor berkisar antara 1,50-1,70. Kawat tahanan konstantan mempunyai sensitivitas = 2, sedangkan logam campuran “Alloy 479″ sensitivitasnya adalah 4.
Strain gage dari bahan semikonduktor silikon dan germanium memiliki sensitivitas yang jauh lebih tinggi, yaitu antara 50 hingga 200. Kelemahan strain gage ini dalam pemakaiannya harus dilengkapi dengan kompensator suhu.
Berdasarkan konstruksi fisik, strain gage dikelompokkan ke dalam beberapa tipe. Tipe-tipe tersebut antara lain: tipe bentangan kawat lurus (unbonded strain gage) dan kawat yang dibengkok (honded strain gage), dua elemen, tiga elemen, bentuk star atau delta, ditunjukkan pada gambar berikut:
C. Transducer Perubahan Posisi
Jenis transducer yang banyak digunakan untuk mendeteksi perubahaan posisi adalah Linear Paralel Differential Transformer (LVDT). Transducer ini bekerja berdasarkan prinsip kerja transformator.
LVDT terdiri dari sebuah kumparan primer (P) dan dua buah kumparan sekunder (S1 dan S2), Perhatikan gambar 2.17.
Bila tegangan AC mengalir pada kumparan primer (P), maka akan muncul tegangan induksi di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). Dalam rangkaian, kumparan sekunder dihubungkan secara seri berlawanan fase sehingga tegangan pada kedua kumparan saling berlawanan fase.
Pada posisi normal, inti feromagnetik berada di tengah-tengah antara dua kumparan sekunder. Pada posisi ini tegangan emf di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). sama tetapi berkebalikan antara satu dengan yang lain.
Dengan demikian, jumlah tegangan keluarannya sama dengan 0 volt, posisi ini disebut sebagai null position.
Polaritas tegangan keluaran yang dihasilkan LVDT ditentukan oleh arah gerakan inti. Sebagai contoh, bila inti pada gambar rangkaian 2.17 bergerak ke bawah, kumparan S2, besar tegangan induksi lebih besar daripada S1,. Besar tegangan induksi ditentukan oleh seberapa jauh inti bergerak. Langkah perubahan posisi ini pada umuumnya antara 0,1 mm sampai dengan 75 mm.
Untuk mengubah tegangan keluaran S1 dan S2 pada gambar 2.17 menjadi tegangan DC, gambar rangkaiannya ditunjukkan dengan gambar 2.18.
D. Transducer Tekanan
Transducer tekanan digunakan untuk mengukur dan mengendalikan tekanan, seperti tekanan cairan atau gas. Untuk mengubah tekanan menjadi perubahan posisi diperlukan sebuah kantong atau diapragma, ditunjukkan pada gambar 2.20.
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT (Center Tap), dengan demikian apabila inti mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Signal Converter mengubah induktansi magnetik yang timbul pada kumparan menjadi tegangan yang sebanding.
Salah satu pemanfaatan dari penerapan transducer ini adalah untuk mengukur tinggi suatu cairan. Piranti ini digunakan untuk mengukur baik tekanan statis ataupun perbedaan tekanan.
Untuk mengukur tekanan statis atau tinggi suatu cairan dapat ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut:
P= d. g. h
Keterangan:
P = tekanan statis (pascal)
d = kepadatan cairan (kg/m3)
g = konstanta gravitasi (9,81 m/s2)
h = tinggi cairan (m)
E. Transducer Kapasitif
Kapasitas sebuah kapasitor dapat ditentukan oleh perubahan jarak antara konduktor, tipe dielektrik atau luas penampang konduktor. Sebuah transducer kapasitif adalah variabel kapasitor yang kapasitansinya berubah karena kondisi fisik misalnya tinggi cairan, jenis cairan kimia, tekanan, dan ketebalan atau vibrasi.
Hubungannya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
C =
Keterangan:
A         = luas penampang konduktor (m2)
d          = jarak antarkonduktor (m)
e0         = permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-2 F/m)
k          = konstanta. dielektrikurn
Perubahan salah satu dari 3 faktor tersebut menghasilkan perubahan kapasitansi. Gambar 2.22. menunjukkan sensor kapasitif di mana kapasitansi sebanding dengan jarak antara alat diafragma dengan plat statis sebagai akibat tekanan eksternal. Perubahan kapasitansi dapat diukur dengan sebuah rangkaian jembatan atau rangkaian oscilator.
Bila digunakan pada rangkaian osilator, perubahan kapasitas menghasilkan perabahan frekuensi oscilator sebanding dengan perubahan tekanan pada alat diafragma.
F. Transducer Kelembaban
Lembap berarti kondisi yang terdiri dari udara dan uap air. Tingkat kelembapan ditentukan oleh perbandingan antara persentase uap air di udara.
Hygrometer adalah transducer yang menghasilkan sinyal keluaran berdasarkan pada tingkat kelembapan.
Transducer kelembapan umumnya diklasifikasikan sebagai hygrometer atau psychrometer. Tiga tipe hygrometer yang banyak dipakai adalah
  • tipe rambut,
  • resistif dan
  • optik.
Hygrometer optik mengukur berdasarkan berkurangnya intensitas sinar di atmosfer pada suatu waktu. tertentu. Gambar 2.24. menunjukkan sebuah contoh hygrometer resistif, terdiri dari elektroda logam yang terbungkus bahan plastik dan ditutup dengan lithium chloride yang sensitif terhadap kelembapan.
Bila kelembapan udara di sekitar hygrometer bertambah, film lithium chloride menyerap air lebih banyak menyebabkan resistansi elektrode berkurang. Pada kelembapan relatif 10%, resistansi turun menjadi sekitar 75 W.
Beberapa proses industri memerlukan tingkat kelembapan udara yang terkendali. Contoh seperti pada ruang pengeringan, ruang penyimpanan atau ruang proses. Bila kelembapan udara mencapal 100%, untuk mengurangi prosentase kelembapan dilakukan dengan cara mcnaikkan suhu ruangan. Sebaliknya bila persentase kelembapan terlalu rendah, dapat dinaikkan dengan cara menurunkan suhu ruangan.
Jenis sensor kelembapan yang lain adalah psychrometer, yaitu piranti yang menggunakan dua buah sensor suhu dan dua buah “bulb”, ditampilkan pada gambar 2.25.
Prinsip kerjanya berdasarkan perbedaan pembacaan suhu pada kedua sensor. Tegangan keluaran bervariasi sesuai dengan perbedaan suhu antara dry bulb (tabung kering) dan wet bulb (tabung basah).
G. Transducer Elektromagnet
Piranti sensor Hall Effect (Efek Hall) menghasilkan tegangan keluaran yang ditimbulkan karena medan magnet. Sensor Hall Effect pertama kali ditemukan pada th. 1879 oleh Edward H. Hall.
Prinsip kerja sensor Hall Effect adalah sebagai berikut. Bila sebuah magnet diletakkan tegak lurus terhadap sepasang keping konduktor, maka tegangan akan muncul pada sisi yang berlawanan dengan konduktor. Tegangan yang muncul ini disebut tegangan Hall. Besar tegangan Hall sebanding dengan arus dan kuat medan magnet. Dengan dernikian Efek Hall dapat digunakan untuk mengukur kuat medan magnet.
Transducer Efek Hall menggunakan sebuah keping semikonduktor, ditunjukkan pada gambar 2.26. Bila arus mengalir melalui bahan semi konduktor, tegangan emf ialah dihasilkan di antara sisi yang lain pada keping sernikonduktor tersebut
Kernudian jika terdapat hubungan magnet melalui keping sernikonduktor, akan dihasilkan tegangan yang sebanding dengan besar arus dan kuat medan magnet. Bila arah medan magnet melewati bahan semikonduktor pada sisi kanan semikonduktor menyebabkan elektron bergerak menyebar ke pusat keping. Perubahan gerak elektron menimbulkan tegangan Hall, umumnya sebesar 10 milivolt.
Penerapan sensor Efek hall di industri biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan putar objek yang bcrgerak misalnya ‘conveyor belt’. (Gambar 2.27). Permanen magnet dipasang pada bagian yang berputar sedangkan keping semikonduktor dipasang pada stator.
Setiap kali medan magnet melewati sensor, dihasilkan pulsa pada keluaran keping semikonduktor yang dihubungkan ke sebuah counter yang menghitung berapa kecepatan putar conveyor belt tersebut.
Transducer Photo
Piranti photolistrik digunakan untuk menghitung, mengukur dan fungsi pengendali lain, yang banyak diterapkan pada proses industri. Piranti photolistrik ini dikategorikan pada dua golongan, yaitu piranti yang memancarkan sinar dan piranti yang menerima sinar.
Contoh yang memancarkan sinar seperti LED (Light Emitting Devices) dan yang menerima sinar seperti photovoltaic cell.
1. Transducer Photovoltaic (Solar Cell Photocell)
Transducerphotovoltaic menghasilkan tegangan keluaran yang besarnya sebanding dengan intensitas cahaya. Sebuah sell photovoltaic atau photocell, akan menghasilkan emf (tegangan) bila mendapat sinar. Bahan pembuatan photovoltaik adalah silicon, cadmium sullphide, gallium arsenide, dan selenium.
Photocell dari bahan silikon mempunyai bentuk yang sangat kecil tetapi mempunyai kepekaan yang sangat tinggi. Prinsip photocell sama seperti piranti semikonduktor lainnya, bila pasangan lubang elektron terbentuk maka akan mengalir arus elektron melalui pertemuan pn.
Depletion Layer adalah pertemuan antara substrat tipe P dan substrat tipe N. Bila cahaya jatuh pada photocell; depletion layer akan berkurang dan elektron berpindah melalui hubungan “pn”. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya.
Intensitas sinar diukur dalam foot-candle yang berubah secara logaritmik. Contoh: tegangan yang dihasilkan photocell pada intensitas cahaya sebesar 10 foot candles sebesar 0, 1 volt, dan pada intensitas cahaya 100 foot candles tegangan keluarannya ± 0,2 V Karena tegangan keluaran photocell kecil maka perlu dikuatkan dengan penguat tegangan. Gambar 2.29. menunjukkan rangkaian dasar penguatan tegangan.
A. Transducer temperatur
Terdapat dua kategori transducer temperatur semikonduktor, yaitu transducer yang menghasilkan tegangan tertentu sesuai dengan perubahan suhu dan transducer yang menghasilkan arus tertentu. sesuai dengan perubahan suhu.
Contoh sumber tegangan yang sensitif terhadap suhu adalah IC LM 35 produk dari Nasional. Rangkaian  ditunjukkan pada gambar 2.15.
Tegangan yang dihasilkan oleh LM 35 pada berbagai suhu adalah sebagai berikut:
+1500 mV pada suhu 150o C,
+2500 mV pada suhu 250C, dan
-550 mV pada suhu -550 C
R1 =
Tegangan keluaran rangkaian bertambah 10 mV/ 0C. Dengan memberikan tegangan referensi negatif (-Vs) pada rangkaian, transducer mampu bekerja pada rentang suhu -550 C sampai 1500 C. Tegangan keluaran dapat diatur 0 volt pada suhu 00 C dan ketelitian dari transducer ini adalah ± 10 C.




B. Transducer Gaya, Beban, dan Torsi
Strain gage adalah salah satu transducer yang banyak dipakai untuk mendeteksi dan mengukur gaya, beban, torsi, dan tegangan. Prinsip kerjanya adalah mengubah gaya mekanik menjadi besaran resistansi yang sebanding.
Piranti ini dibuat dari kawat tahanan tipis berdiameter sekitar 1 mm. Kawat tahanan yang biasa digunakan adalah campuran dari bahan “konstantan” (60% Cu dan 40% Ni) atau logam campuran “479″ terdiri dari 92% Pt dan 8% Wo.
Kawat tahanan ini dilekatkan pada papan penyangga membentuk strain gage dengan kawat berliku-liku atau bengkok-bengkok yang dikenal dengan bonded strain gage.
Bentuk kawat yang berliku-liku dimaksudkan untuk memudahkan pendeteksian terhadap gaya tekanan yang tegak lurus dengan arah panjang lipatan, karena, tekanan akan menarik kabel sehingga meregang. Hal ini menyebabkan perubahan resistansi pada kawat.
Selain bonded strain gage juga terdapat tipe yang lain yaitu unhonded strain gage, yaitu strain gage yang dibentuk oleh kawat yang dilekatkan pada sebuah rangka terpola agar terbentuk strain gage dengan kawat tahanan yang terpasang lurus dan simetris. Jika papan atau rangka mendapat tekanan dari luar, maka resistansinya akan bertambah sebesar DR dan panjangnya berubah sebesar DL.
Karakteristik sebuah strain gage ditentukan oleh sensitivitas (S) atau gage factor (GF). Sensitivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan nilai tahanan dan perubahan panjang, ditentukan dengan rumus berikut:
S = GF =
Keterangan
S          = GF = sensitivitas atau gagefactor
R         = resistansi kawat (awal)
DR       = perubahan nilai resistansi kawat
L          = panjang kawat (awal)
DL       = perubahan panjang kawat.
Perubahan panjang kawat (DL/L) adalah regangan pada kawat tahanan atau dikenal dengan s (sigma), sehingga persarnaan di atas menjadi:
S =
Perubahan nilai resistansi R dari kawat tahanan yang panjangnya L dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
R = r
Nilai resistansi dari kawat tahanan setelah mengalami tekanan luar yang menyebabkan pertambahan panjang (DL) dan berkurangnya diameter (Dd) adalah:
R1 =
Persamaan di atas dapat disederhanakan berdasarkan ratio dari Poison (m) yang didefinisikan sebagai perbandingan antara pengurangan diameter dan pertambahan panjang, yaitu:
m =
Substitusi dari kedua persarnaan di atas, adalah:
Rs =
disederhanakan menjadi:
Rs = R + DR  = R [1+(1+2m)DL/L]
Perbandingan pertambahan nilai resistansi DR dengan pertambahan panjang L tersebut adalah merupakan sensitivitas atau gage factor, yaitu:
S = = 1 +2m
Besarnya ratio (Poisons ratio) bahan logam, umumnya berkisar antara 0,25 – 0,35, sedangkan sensitivitas (s) atau gage factor berkisar antara 1,50-1,70. Kawat tahanan konstantan mempunyai sensitivitas = 2, sedangkan logam campuran “Alloy 479″ sensitivitasnya adalah 4.
Strain gage dari bahan semikonduktor silikon dan germanium memiliki sensitivitas yang jauh lebih tinggi, yaitu antara 50 hingga 200. Kelemahan strain gage ini dalam pemakaiannya harus dilengkapi dengan kompensator suhu.
Berdasarkan konstruksi fisik, strain gage dikelompokkan ke dalam beberapa tipe. Tipe-tipe tersebut antara lain: tipe bentangan kawat lurus (unbonded strain gage) dan kawat yang dibengkok (honded strain gage), dua elemen, tiga elemen, bentuk star atau delta, ditunjukkan pada gambar berikut:
C. Transducer Perubahan Posisi
Jenis transducer yang banyak digunakan untuk mendeteksi perubahaan posisi adalah Linear Paralel Differential Transformer (LVDT). Transducer ini bekerja berdasarkan prinsip kerja transformator.
LVDT terdiri dari sebuah kumparan primer (P) dan dua buah kumparan sekunder (S1 dan S2), Perhatikan gambar 2.17.
Bila tegangan AC mengalir pada kumparan primer (P), maka akan muncul tegangan induksi di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). Dalam rangkaian, kumparan sekunder dihubungkan secara seri berlawanan fase sehingga tegangan pada kedua kumparan saling berlawanan fase.
Pada posisi normal, inti feromagnetik berada di tengah-tengah antara dua kumparan sekunder. Pada posisi ini tegangan emf di kedua kumparan sekunder (S1 dan S2). sama tetapi berkebalikan antara satu dengan yang lain.
Dengan demikian, jumlah tegangan keluarannya sama dengan 0 volt, posisi ini disebut sebagai null position.
Polaritas tegangan keluaran yang dihasilkan LVDT ditentukan oleh arah gerakan inti. Sebagai contoh, bila inti pada gambar rangkaian 2.17 bergerak ke bawah, kumparan S2, besar tegangan induksi lebih besar daripada S1,. Besar tegangan induksi ditentukan oleh seberapa jauh inti bergerak. Langkah perubahan posisi ini pada umuumnya antara 0,1 mm sampai dengan 75 mm.
Untuk mengubah tegangan keluaran S1 dan S2 pada gambar 2.17 menjadi tegangan DC, gambar rangkaiannya ditunjukkan dengan gambar 2.18.
D. Transducer Tekanan
Transducer tekanan digunakan untuk mengukur dan mengendalikan tekanan, seperti tekanan cairan atau gas. Untuk mengubah tekanan menjadi perubahan posisi diperlukan sebuah kantong atau diapragma, ditunjukkan pada gambar 2.20.
Perubahan tekanan pada kantung menyebabkan perubahan posisi inti kumparan sehingga mengakibatkan perubahan induksi magnetik pada kumparan. Kumparan yang digunakan adalah kumparan CT (Center Tap), dengan demikian apabila inti mengalami pergeseran maka induktansi pada salah satu kumparan bertambah sementara induktansi pada kumparan yang lain berkurang. Signal Converter mengubah induktansi magnetik yang timbul pada kumparan menjadi tegangan yang sebanding.
Salah satu pemanfaatan dari penerapan transducer ini adalah untuk mengukur tinggi suatu cairan. Piranti ini digunakan untuk mengukur baik tekanan statis ataupun perbedaan tekanan.
Untuk mengukur tekanan statis atau tinggi suatu cairan dapat ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut:
P= d. g. h
Keterangan:
P = tekanan statis (pascal)
d = kepadatan cairan (kg/m3)
g = konstanta gravitasi (9,81 m/s2)
h = tinggi cairan (m)
E. Transducer Kapasitif
Kapasitas sebuah kapasitor dapat ditentukan oleh perubahan jarak antara konduktor, tipe dielektrik atau luas penampang konduktor. Sebuah transducer kapasitif adalah variabel kapasitor yang kapasitansinya berubah karena kondisi fisik misalnya tinggi cairan, jenis cairan kimia, tekanan, dan ketebalan atau vibrasi.
Hubungannya dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut.
C =
Keterangan:
A         = luas penampang konduktor (m2)
d          = jarak antarkonduktor (m)
e0         = permitivitas ruang hampa (8,85 x 10-2 F/m)
k          = konstanta. dielektrikurn
Perubahan salah satu dari 3 faktor tersebut menghasilkan perubahan kapasitansi. Gambar 2.22. menunjukkan sensor kapasitif di mana kapasitansi sebanding dengan jarak antara alat diafragma dengan plat statis sebagai akibat tekanan eksternal. Perubahan kapasitansi dapat diukur dengan sebuah rangkaian jembatan atau rangkaian oscilator.
Bila digunakan pada rangkaian osilator, perubahan kapasitas menghasilkan perabahan frekuensi oscilator sebanding dengan perubahan tekanan pada alat diafragma.
F. Transducer Kelembaban
Lembap berarti kondisi yang terdiri dari udara dan uap air. Tingkat kelembapan ditentukan oleh perbandingan antara persentase uap air di udara.
Hygrometer adalah transducer yang menghasilkan sinyal keluaran berdasarkan pada tingkat kelembapan.
Transducer kelembapan umumnya diklasifikasikan sebagai hygrometer atau psychrometer. Tiga tipe hygrometer yang banyak dipakai adalah
  • tipe rambut,
  • resistif dan
  • optik.
Hygrometer optik mengukur berdasarkan berkurangnya intensitas sinar di atmosfer pada suatu waktu. tertentu. Gambar 2.24. menunjukkan sebuah contoh hygrometer resistif, terdiri dari elektroda logam yang terbungkus bahan plastik dan ditutup dengan lithium chloride yang sensitif terhadap kelembapan.
Bila kelembapan udara di sekitar hygrometer bertambah, film lithium chloride menyerap air lebih banyak menyebabkan resistansi elektrode berkurang. Pada kelembapan relatif 10%, resistansi turun menjadi sekitar 75 W.
Beberapa proses industri memerlukan tingkat kelembapan udara yang terkendali. Contoh seperti pada ruang pengeringan, ruang penyimpanan atau ruang proses. Bila kelembapan udara mencapal 100%, untuk mengurangi prosentase kelembapan dilakukan dengan cara mcnaikkan suhu ruangan. Sebaliknya bila persentase kelembapan terlalu rendah, dapat dinaikkan dengan cara menurunkan suhu ruangan.
Jenis sensor kelembapan yang lain adalah psychrometer, yaitu piranti yang menggunakan dua buah sensor suhu dan dua buah “bulb”, ditampilkan pada gambar 2.25.
Prinsip kerjanya berdasarkan perbedaan pembacaan suhu pada kedua sensor. Tegangan keluaran bervariasi sesuai dengan perbedaan suhu antara dry bulb (tabung kering) dan wet bulb (tabung basah).
G. Transducer Elektromagnet
Piranti sensor Hall Effect (Efek Hall) menghasilkan tegangan keluaran yang ditimbulkan karena medan magnet. Sensor Hall Effect pertama kali ditemukan pada th. 1879 oleh Edward H. Hall.
Prinsip kerja sensor Hall Effect adalah sebagai berikut. Bila sebuah magnet diletakkan tegak lurus terhadap sepasang keping konduktor, maka tegangan akan muncul pada sisi yang berlawanan dengan konduktor. Tegangan yang muncul ini disebut tegangan Hall. Besar tegangan Hall sebanding dengan arus dan kuat medan magnet. Dengan dernikian Efek Hall dapat digunakan untuk mengukur kuat medan magnet.
Transducer Efek Hall menggunakan sebuah keping semikonduktor, ditunjukkan pada gambar 2.26. Bila arus mengalir melalui bahan semi konduktor, tegangan emf ialah dihasilkan di antara sisi yang lain pada keping sernikonduktor tersebut
Kernudian jika terdapat hubungan magnet melalui keping sernikonduktor, akan dihasilkan tegangan yang sebanding dengan besar arus dan kuat medan magnet. Bila arah medan magnet melewati bahan semikonduktor pada sisi kanan semikonduktor menyebabkan elektron bergerak menyebar ke pusat keping. Perubahan gerak elektron menimbulkan tegangan Hall, umumnya sebesar 10 milivolt.
Penerapan sensor Efek hall di industri biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan putar objek yang bcrgerak misalnya ‘conveyor belt’. (Gambar 2.27). Permanen magnet dipasang pada bagian yang berputar sedangkan keping semikonduktor dipasang pada stator.
Setiap kali medan magnet melewati sensor, dihasilkan pulsa pada keluaran keping semikonduktor yang dihubungkan ke sebuah counter yang menghitung berapa kecepatan putar conveyor belt tersebut.
Transducer Photo
Piranti photolistrik digunakan untuk menghitung, mengukur dan fungsi pengendali lain, yang banyak diterapkan pada proses industri. Piranti photolistrik ini dikategorikan pada dua golongan, yaitu piranti yang memancarkan sinar dan piranti yang menerima sinar.
Contoh yang memancarkan sinar seperti LED (Light Emitting Devices) dan yang menerima sinar seperti photovoltaic cell.
1. Transducer Photovoltaic (Solar Cell Photocell)
Transducerphotovoltaic menghasilkan tegangan keluaran yang besarnya sebanding dengan intensitas cahaya. Sebuah sell photovoltaic atau photocell, akan menghasilkan emf (tegangan) bila mendapat sinar. Bahan pembuatan photovoltaik adalah silicon, cadmium sullphide, gallium arsenide, dan selenium.
Photocell dari bahan silikon mempunyai bentuk yang sangat kecil tetapi mempunyai kepekaan yang sangat tinggi. Prinsip photocell sama seperti piranti semikonduktor lainnya, bila pasangan lubang elektron terbentuk maka akan mengalir arus elektron melalui pertemuan pn.
Depletion Layer adalah pertemuan antara substrat tipe P dan substrat tipe N. Bila cahaya jatuh pada photocell; depletion layer akan berkurang dan elektron berpindah melalui hubungan “pn”. Besarnya arus yang mengalir sebanding dengan perpindahan elektron yang ditentukan intensitas cahayanya.
Intensitas sinar diukur dalam foot-candle yang berubah secara logaritmik. Contoh: tegangan yang dihasilkan photocell pada intensitas cahaya sebesar 10 foot candles sebesar 0, 1 volt, dan pada intensitas cahaya 100 foot candles tegangan keluarannya ± 0,2 V Karena tegangan keluaran photocell kecil maka perlu dikuatkan dengan penguat tegangan. Gambar 2.29. menunjukkan rangkaian dasar penguatan tegangan.

sumber :  http://maglevworld.wordpress.com

Transmitter Instrumentasi industri



   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Transmitter adalah suatu alat kelanjutan dari sensor, dimana merupakan salah satu elemen dari sistem pengendalian proses. Untuk mengukur besaran dari suatu proses digunakan alat ukur yang disebut sebagai sensor (bagian yang berhubungan langsung dengan medium yang diukur), dimana transmitter kemudian mengubah sinyal yang diterima dari sensor menjadi sinyal standart.

Berdasarkan besaran yang perlu ditransformasikan transmitter dapat digolongkan sebagai transmitter temperatur, transmitter tinggi permukaan, transmitter aliran. Transmitter dapat dihubungkan dengan berbagai alat penerima seperti instrument penunjuk, alat pencatat, pengatur yang mempunyai sinyal masukan yang standart.
Tergantung pada jenis sinyal keluaran dapat dibedakan misalnya sinyal transmitter pneumatik dan transmitter elektrik. Seperti semua alat penumatik, transmitter pneumatik mempunyai keuntungan yakni aman terhadap bahaya percikan api yang diakibatkan hubungan singkat pada transmitter elektrik.
Kegunaan dari transmitter yang memberikan sinyal standart berupa sinyal pneumatik atau sinyal listrik dari besaran proses (process variable) yang diukur ke peralatan lain yang membutuhkannya antara lain :

1. Peralatan lain seperti indikator, recorder yang bekerja dengan standart sinyal yang sama
2. Memungkinkan pengiriman sinyal kepada jarak yang cukup jauh dan cepat serta aman
3. Menekan biaya pengoperasian maupun biaya pemeliharaan.



Sinyal Transmitter
Sinyal transmitter adalah suatu tanda ataupun sinyal yang diberikan ke alat penerima seperti pencatat, penunjuk yang berupa skala angka – angka. Jenis – jenis sinyal yang terdapat pada transmitter adalah :

1. Sinyal pneumatik atau tekanan udara
Besaran standart sinyal pneumatik ini adalah 3 – 15 Psi atau 0,2 – 1,0 kg/cm2.


2. Sinyal elektrik
Besaran standart sinyal elektrik ini adalah 4 mA – 20 mA dan skala kerja sinyal tegangan ada yang berkisar 1 – 5 VDC dan ada juga 0 – 10 VDC.

Jenis – jenis Transmitter
Dalam ilmu instrumentasi dikenal dua sistem sinyal yang dapat dipergunakan pada transmitter yaitu sinyal pneumatik dan sinyal elektrik. Berdasarkan kedua sistem tersebut transmitter dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu :

1. Transmitter elektrik

2. Transmitter pneumatik

Umumnya sistem dari transmitter ini adalah merupakan jalur pengirim sinyal dari alat perasa ke kontroler dan dari kontroler ke pengatur akhir (control valve). 
 
 
sumber :  http://lihat-lagi.blogspot.com

KALIBRASI PNEUMATIC LEVEL TRANSMITTER (DP CELL TRANSMITTER)


Buat yang belum tau aja ya
pada dasarnya  D/P Cell Pneumatic Level Transmitter adalah Differential Cell Transmitter, yang bisa untuk mengukur ketinggian fluida berdasarkan prinsip beda tekanan. Dalam hal ini menggunakan rumus P = ρgh. Sedangkan transmitter sendiri adalah alat instrumen yang berfungsi untuk mengukur besaran proses sehingga menghasilkan output berupa sinyal standar yang nilainya sebanding dengan besaran yang diukur. Instrumen ini menggunakan sensor diafragma capsule yang tergantung range pengukuran. Besaran-besaran fisis dari proses akan dikonversikan ke besaran sinyal standar pneumatik 3-15 psi. Bingung?? sama.
nih biar lebih jelas ini gambarnya :
Cell Pneumatic level transmitter
Cell Pneumatic level transmitter
Nah biasanya dalam sistem rangkaiannya seperti ini :

kurang lebih gitu lah :D. nah caranya mengkalibrasinya gini nih :
  1. nah digambar diatas kan ada bulet2 kayak permen tuh itu namanya pressure gauge. nah langkah awal atur tuh suplai udara dengan memutar regulator air supplai sampai 20 Psi
  2. Atur regulator input sehingga level di water column pada posisi minimum (0 %). liat di pressure gauge output kalo perlu catet itu pressure gauge output kalo digambar itu yang sebelah kanan
  3. Atur regulator input sehingga level di water column pada posisi maksimum (100 %).
  4. nah ini Besarnya sinyal output transmitter, secara perhitungan dapat dicari dengan rumus :
habis itu catet deh hasilnya di tabel nih tabelnya

Semakin kecil errornya semakin bagus kalibrasi anda

sumber :  http://yudhistiraap.wordpress.com

Flow Transmitter


Ada bermacam-macam variabel yang diukur di dunia industri proses, yaitu adalah flow, pressure, temperature, dan level. Keempat parameter tersebut perlu diketahui, sensor apa yang digunakan untuk menghitungnya, dan bagaimana cara kerjanya. Ini, bagi saya menjadi dasar sebelum kita terjun di dunia kerja praktek.
Yang pertama dibahas disini adalah flow transmitter. Alat ini digunakan untuk mengukur laju aliran dalam suatu pipa aliran. Laju aliran yang diukur adalah fluida, baik itu berupa gas, steam, ataupun liquid. Sensor yang digunakan untuk mengukur laju aliran fluida ini biasanya adalah orifice, venturi dan lain-lain. Menurut sumber yang didapat penulis, yang paling sering digunakan adalah sensor orifice, ini dikarenakan orifice instalasinya mudah dan harganya relatif lebih murah.
Orifice di install di bagian pipa yang ingin diukur kecepatan alir fluidanya. Bentuk orifice sendiri adalah sebuah pipa alir yang menyempit, sehingga dapat terukur beda tekanan upstream dan tekanan pada downstream nya. Beda tekanan inilah yang terukur oleh transmiter, dan sesuai dengan rumus : flow sebanding dengan akar beda tekanan
Maka dari itulah laju aliran fluida pada suatu titik dapat terukur. Transmitter menerjemahkan besar beda tekanan dan melakukan konversi menjadi laju aliran. Setelah nilai laju aliran telah didapatkan, maka dilakukan transmisi data ke ruang kontrol dengan mengubah besaran m3/hour yang diperoleh transmiter menjadi besaran 4-20 mA. Laju aliran minimal terukur sebagai 4 mA, dan laju aliran maksimal terukur sebagai 20 mA.

kita juga harus tahu bagaimana menemukan  flow transmitter di P&ID, ini tidak begitu susah, karena hanya dilambangkan dengan” FT ” yang berarti Flow Transmitter.
Berikut adalah contoh permasalahan yang menyatakan bagaimana flow transmitter bekerja. Contoh permasalahan ini saya ambil dari novakurniawan.wordpress.com (owner blog ini bernama mas Nova, beliau adalah seorang alumni ITB dan sekarang bekerja di McDermot Indonesia).

Soal : Bila range differential pressure transmitter FT adalah 0 – 100 ” H2­O. Bila pressure drop pada FE adalah 25 H2O, maka output FT =…….., Output SQRT=…..…. dan FR menunjukkan angka ..……… pada skala linear 0 – 100 :
a. FT = 6 PSI, output SQRT = 9 PSI dan jarum FR menunjukkan angka 50
b. FT = 6 PSI, output SQRT = 12 PSI dan jarum FR menunjujukan angka 75
c. FT = 9 PSI, output SQRT = 9 PSI dan jarum FR menunjukkan angka 50
d. FT = 9 PSI, output SQRT = 6 PSI dan jarum FR menunjukkan angka 25

Answer : diketahui ΔP yang didapat transmitter FT adalah 25”H2O. transmisi data yang digunakan disini adalah transmisi dengan sinyal pneumatic, dan tentu anda tahu bahwa sinyal pneumatic memiliki range dari 3-15 PSI. jika dilakukan konversi, maka sinyal  ΔP sebesar 25 “H2O sama dengan sinyal pneumatic 6 PSI.

Tentu saja jika diketahui ΔP diantara 24 “H2O-50 “H2O, maka nilai sinyal pneumatic akan berada diantara 6 PSI – 9 PSI.
Hubungan Flow dengan DP mengikuti Bernouli adalah Square Root (SQRT). Maksimum flow adalah sebanding dengan akar (SQRT) maksimum DP 100″ H2O, yaitu sebanding dengan 10. Jika ΔP actual adalah 25″H2O maka flow actual akan sebanding dengan akar (SQRT) 25″H2O, yaitu sebanding dengan 5. Artinya ketika DP sebesar 25″ H2O dari full scale DP 100″ H2O maka Flowrate adalah 5 dari maksimum 10 atau setengahnya. Sehingga pneumatic signal SQRTnya adalah 9 PSI. Ketika FR dilakukan linearisasi pada nilai 0 – 100 maka FR akan menunjukkan nilai setengahnya, yaitu 50. Manakah jawaban yang tepat? (a).
sumber : www.engineeringtoolbox.com ; laporan kerja praktek ; novakurniawan.wordpress.com

Jenis jenis control valve dan penjelasanya


Macam-macam Valve

Pada posting kali ini akan dibahas macam-macam valve, fungsi dan kegunaan, serta troubleshooting.

III. Macam-macam valve (yang sering ditemui di Plant adalah sebagai berikut:)

1. Gate valve
2. Globe valve
3. Angle valve
4. Needle valve
5. Plug valve
6. Ball valve
7. Butterfly valve
8. Diahpgram valve
9. Pinch valve
10. Check valve
11. Relieve valve
12. Safety valve

Berikut akan dibahas satu persatu dari point-point diatas

1. Gate valve




Gate valve mudah dikenali karena mempunyai body dan stem yang panjang. Kegunaan utama dari gate valve adalah hanya untuk menutup dan membuka aliran (fully closed & fully opened position), on/off control dan isolation equipment.

Gate valve tidak bisa digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran (regulate atau trotthling). Karena akan merusak posisi disc nya dan mengakibatkan valve bisa passing pada saat valve ditutup (passing = aliran tetap akan lewat, walaupun valve sudah menutup), disc tidak menekan seat dengan baik yang diakibatkan karena posisi disc sudah berubah (tidak rata lagi).

Pada saat Gate valve terbuka sebagian (misal 50% opening), maka aliran fluida akan sebagian lewat dibawah disc yang menyebabkan turbulensi (turbulensi = aliran fluida yang bergejolak) pada aliran tersebut, turbulensi ini akan menyebabkan 2 hal:

i. Disc mengayun (swing) terhadap posisi seat, sehingga lama kelamaan posisi disc akan berubah terhadap seat sehingga apabila valve menutup maka disc tidak akan berada pada posisi yang tepat, sehingga bisa menyebabkan passing.

ii. Akan terjadi pengikisan (erosion) pada badan disc.

Nama “Gate valve” diambil karena bentuk disc dari jenis valve ini pada saat menutup atau membuka berlaku seperti “Gate” (Gate dari bahasa inggris = Gerbang/Pagar). Dimana saat disc membuka keatas maka seluruh aliran akan bebas masuk tanpa hambatan yang berarti, namun pada saat disc tertutup rapat maka aliran akan berhenti tertahan oleh disc tersebut.

Berikut adalah contoh gambar dari Gate valve:

Gate Valve Gate Valve tampak dalam

2. Globe valve

Globe valve merupakan salah satu jenis valve yang dirancang untuk mengatur besar kecilnya aliran fluida (regulate atau trotthling). Pada dasarnya bagian utama dari Globe valve ini sama saja dengan Gate valve. Yaitu terdiri dari body, seat, disc, bonnet, stem, packing dan gland.

Globe valve dengan gate valve bentuknya hampir sama, tetapi ada ciri-ciri tertentu yang dapat di jadikan acuan untuk membedakan antara keduanya, yaitu:

i. Pada bagian dalam valve, disc dan seat nya berbeda. Perbedaan disc dan seat ini menyebabkan terjadi profil (pola) aliran yang berbeda. Bentuk dari disc dan seat inilah yang menyebabkan globe valve dapat diandalkan sebagai throttling valve. Aliran fluida saat melewati globe valve akan mengalami sedikit hambatan sehingga akan terjadi pressure drop yang lebih besar dari gate valve, pertama aliran akan mengenai seat lalu membelok keatas melewati dan mengenai seluruh bagian disc, lalu aliran akan dibelokkan lagi ke arah yang sama.

Seperti yang terlihat dibawah ini:

Diagram dan Profile aliran

ii. Pada bagian luar, body dari globe valve terlihat lebih menggelembung.
Seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini:

Perbedaan Body Gate Valve dan Globe Valve

Khusus untuk globe valve yang menangani fluida steam, maka biasanya valve akan dilengkapi dengan back seat yang terletak berhadapan dengan seat. Back seat ini berperan sebagai pelapis pelindung bagian atas globe valve mencegah steam untuk menerobos masuk.

Beberapa contoh valve tetapi masih termasuk dalam jenis Globe valve:

i. Angle valve

Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengubah aliran sebesar 90 derajat. Valve ini bisa digunakan juga sebagai pengganti elbow. Contoh gambar Angle valve:

ii. Needle valve

Termasuk jenis globe valve, digunakan untuk mengatur secara lebih akurat aliran yang pressure rendah. Bentuk disc nya panjang dan kecil seperti paku.
Contoh gambar Needle valve:





3. Rotation valve
http://spitfirespares.co.uk/Website%20products%20106/rotation%20valve%20small%204.jpg
Dikatakan rotation valve karena valve membuka dan menutup dengan cara rotasi pada disc. Valve - valve dibawah ini berbeda dengan gate valve dan globe valve dalam hal cara membuka dan menutup valve. Pada gate valve dan globe valve, kita diharuskan memutar handwell, namun untuk rotation valve, kita bisa membuka dan munutup valve hanya dengan memutar handle valve sebesar 90 derajat. Oleh karena itu valve jenis ini bisa membuka dan menutup lebih cepat dari gate valve ataupun globe valve.

Handle pada valve tipe ini adalah pengganti handwell pada gate valve dan globe valve. Hal penting yang harus diperhatikan adalah, pada posisi valve fully open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau pipa.

Yang termasuk jenis ini adalah: Plug valve, Ball valve dan Butterfly valve.

i. Plug Valve

Secara umum, kegunaan dari plug valve adalah untuk fully open dan fully close (isolation atau on/off control).

Bagian - bagian utama plug valve sama saja dengan gate valve ataupun globe valve. Yaitu body, stem, packing bolt, seal, plug. Seal sama fungsinya dengan packing, packing bolt sama fungsinya dengan gland nut atau gland, sedangkan plug sama fungsinya dengan disc tapi bentuknya berbeda.

Plug ini digunakan untuk mengontrol (membuka dan menutup) aliran pada plug valve, plug mempunyai celah atau lubang tempat aliran lewat. Saat handle diputar menuju open position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang bercelah akan melewatkan aliran. Namun pada saat handle diputar pada close position maka plug akan berputar secara rotasi terhadap seat dan bagian yang tak bercelah akan menahan aliran, sehingga aliran pun akan berhenti.

Plug valve 'Plug

Plug harus rapat dengan body, agar tidak terjadi kebocoran ( leaking ) atau passing. Antara plug dan body akan terjadi gesekan (friction), maka untuk menimalkan efek gesekan tersebut, pada daerah sentuhan plug dan body diberikan pelumas.

Karena itu ada type plug valve yang mempunyai tempat pengisian pelumas diatas stem, ada juga yang sudah diberikan pelumas dari pabrik pembuatnya, ada juga yang yang tidak membutuhkan pelumas namun pada daerah sentuhan sudah dilapisi material teflon, jenis ini dinamakan self lubricating.

Jenis - jenis valve yang lain yang masih termasuk plug valve adalah:

a. Three way plug valve

Yaitu jenis plug valve yang mempunyai 3 port (sambungan), 1 untuk inlet dan 2 untuk outlet. Dengan menggunakan valve ini maka dengan mudah kita dapat mengarahkan outlet kearah aliran/pipa yang dikehendaki.

b. Four way plug valve

Biasa digunakan pada fluida cooling water yang melewati heat exchanger, dimana aliran cooling water bisa dengan mudah dibalikkan arahnya dengan tujuan untuk membersihkan heat exchanger tersebut dari kotoran-kotoran (fouling, sediment, solids).

ii. Ball valve

Secara sederhana, Ball valve sama saja dengan plug valve, tetapi bentuk disc nya berbeda. Dinamakan Ball valve karena bentuk disc nya ini bulat seperti bola, dan bentuk body nya silinder.


Ball valve digunakan juga sebagai on/off valve, fully opened atau fully closed valve, dan handal untuk aliran fluida yang mengandung partikel-partkel solid (slurry).

Sama seperti plug valve, ball valve juga membuka dan menutup dengan cara rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan menutup lebih cepat. Ball valve juga mempunyai handle yang sama dengan plug valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau pipa.

iii. Butterfly valve

Butterfly valve digunakan untuk mengontrol (trhottling/regulate valve) aliran fluida yang bertekanan rendah.
Sure Seal Butterfly Valves
Bagian-bagian utama pada valve ini sama saja dengan valve-valve yang diatas, yaitu body, disc, seat, dan handle. Disc nya berbentuk piringan yang tipis. Seat nya, melingkar mengikuti bentuk disc. Handle nya berbeda dengan type plug valve dan ball valve, karena mempunyai lever yang harus kita tekan apabila ingin membuka dan menutup valve dan kita lepaskan apabila telah sampai ke posisi yang kita inginkan. Lever inilah yang akan membantu disc untuk mengunci rapat.
Sure Seal Butterfly Valves


ibagian bawah handle dan lever terdapat skala (scale) yang digunakan untuk pembacaan posisi valve opening atau valve closing.

Butterfly valve juga membuka dan menutup dengan cara rotasi pada disc sehingga dapat membuka dan menutup lebih cepat. Dan mempunyai handle yang sama dengan plug valve, dimana pada posisi valve fully open maka handle akan searah dengan aliran atau pipa, namun jika posisi valve fully close maka posisi handle tidak searah dengan aliran atau pipa, melainkan akan membentuk sudut 90 derajat dengan aliran atau pipa.

4. Diaphgram valve

Diaphgram valve bisa digunakan untuk mengatur aliran (trhottling) dan bisa juga digunakan sebagai on/off valve. Diaphgram valve handal dalam penanganan material kasar seperti fluida yang mengandung pasir, semen, atau lumpur, serta fluida yang mempunyai sifat korosif.



Diaphgram valve mudah dikenali karena bentuk bonnet nya yang menggembung seperti lonceng. Diaphgram valve mempunyai stem, handwell, plunger dan diaphgram stud yang menjadi satu, diaphgram, seat dan body. Diaphgram valve tidak mempunyai disc, tetapi sebagai pengganti disc adalah diaphgram itu sendiri. Dimana valve ini akan menutup jika plunger menekan diaphgram, dan akan terbuka jika plunger naik keatas. Saat menutup valve ini, juga tidak boleh terlalu kencang, karena bisa merusak diaphgram.

5. Pinch valve


Pinch valve digunakan untuk menangani fluida yang berlumpur, endapan, dan yang mempunyai partikel-partikel solid yang banyak serta fluida-fluida yang mempunyai kecenderungan untuk terjadi kebocoran (leak).



6. Check valve


Check valve digunakan untuk membuat aliran fluida hanya mengalir kesatu arah saja atau agar tidak terjadi reversed flow/back flow.

Bentuk check valve sama saja dengan gate valve tapi valve ini tidak mempunyai handwell/handle maupun stem. Secara umum ada 3 macam check valve yang cara kerjanya sama saja namun aplikasi nya terhadap material fluida yang berbeda. yaitu: Swing check valve, Lift check valve, dan Ball check valve.

Swing check valve, penggunaan untuk fluida gas ataupun liquid yang tidak mengandung partikel padat (solid)

Swing Check valve

Lift check valve, penggunaan untuk fluida steam, gas, maupun liquid yang mempunyai flow yang tinggi

Lift Check valve

Ball check valve, penggunaan untuk fluida liquid yang mengandung partikel padatan.

Ball Check valve inside

7. Relieve valve dan Safety valve



Kedua valve ini digunakan untuk melepaskan (release) tekanan (pressure) pada suatu sistem agar tidak membahayakan alat (equipment), personnel yang sedang bekerja, dan untuk kepentingan proses itu sendiri.

Antara kedua valve ini terdapat penggunaan istilah yang seringkali tertukar satu sama lain. Kadang Relieve valve dianggap Safety valve dan kadang juga Safety valve dianggap Relieve valve. Namun, sebenarnya perbedaan mendasarnya adalah cara kerjanya itu sendiri, Relieve valve akan membuka perlahan-lahan apabila terjadi kelebihan (excess) pressure dan akan menutup kembali apabila pressure telah kembali normal. Relieve valve lebih cocok diaplikasikan ke fluida liquid. Sedang Safety valve, akan membuka secara sangat cepat langsung 60% opening apabila terjadi excess pressure. Dan akan menutup kembali hanya apabila pressure telah berada dibawah pressure normal (set point). Safety valve sangat cocok diaplikasikan ke fluida gas.

PRV PSV

IV. Troubleshooting

1. Valve leak

Jika valve tidak bekerja dengan baik maka kemungkinan besar terjadi leak. Bagian yang paling sering terjadi leak adalah pada packing gland. Hal ini bisa diatasi dengan mengencangkan Gland nut. Setelah itu maka periksa kembali putaran handwell, karena setelah mengencangkan gland nut maka akan terjadi gesekan antara packing dengan stem yang menyebabkan handwell susah di gerakkan.

Kebocoran juga biasa terjadi didaerah sambungan body dan bonnet, daerah body, dan disekitar flange.

2. Kerusakan Fisik

Valve yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan juga disebabkan karena adanya kerusakan fisik pada valve itu sendiri, oleh karena itu pemeriksaan fisik sangat penting untuk dilakukan lebih dahulu sebelum adanya perlakuan yang lebih jauh.

3. Pemberian Pelumas

Pemberian pelumas pada valve terutama pada stem, sangat penting untuk menjaga ketahanan valve.

sumber :  http://kontrolmekanikjurusanku.blogspot.com/2012/08/jenis-jenis-control-valve-dan.html

169 tips unik untuk kehidupan sehari-hari

1. Tips Mengeluarkan anak kunci patah dari dalam lubang kunci
Oleskan super glue pada ujung patahan kunci yang di luar, masukkan dan tekan selama beberapa saat, lalu pelan-pelan tarik keluar.

2. Tips Memutar lepas bola lampu yang pecah dari socketnya
Tancapkan potongan sabun ke sisi pecahan yang tajam dan gunakan sabun itu sebagai pegangan untuk memutar sisa bola lampu itu.

3. Tips Melepaskan sekrup yang macet.
Panasi sekrup itu beberapa saat dengan alat solder, lalu coba putar lepas.

4. Tips Agar paku tidak memecahkan kayu ketika dipakukan.
Tumpulkan dulu dengan palu ujung runcing pakunya.

5. Tips Menambal lubang-lubang kecil pada saringan.
Tutup lubang dengan cat kuku warna bening, biarkan kering. Ulangi proses sampai lubang tertutup rapat.

6. Tips Meratakan kembali pita kaset yang kusut.
Taruh pita kusut, digencet diantara lembar kaca, lalu jemur di sinar surya beberapa waktu.

7. Tips Cara terbaik untuk membersihkan pita kaset.
Celupkan dalam larutan detergen dan air, bilas dan keringkan.

8. Tips Membuat sendiri gelondongan “Kayu Bakar” untuk perapian.
Buatlah gelondongan dari koran bekas dengan menggulungnya erat-erat.

9. Tips Membersihkan tumpahan oli dari garasi.
Tutupi oli dengan pasir secukupnya, biarkan satu dua hari, barulah disapu bersih.

10. Tips Menjaga mata kail agar tidak berkarat.
Tancapkan mata kail pada sebuah gabus lalu rendam dengan baking soda.

11. Tips Bagaimana agar ampelas lebih awet dipakainya.
Lapisi bagian belakang ampelas dengan plakban hitam.

12. Tips Bagaimana menajamkan lagi pisau silet lama.
Gosokkan bolak-balik silet pada bagian dalam gelas.

13. Tips Membersihkan badan mobil dari aspal jalanan yang menempel.
Gosok hapus dengan lap basah yang diberi sodium bicarbonate.

14. Tips Membuang label merk dari botol kemasan.
Lumuri dengan minyak, biarkan selama beberapa jam, lalu gosoklah.

15. Tips Bagaimana memotong kaca tanpa pemotong kaca.
Gunakan gunting seng dan potonglah di dalam air, lalu ratakan bekas potongan dengan pisau.

16. Tips Cara mudah melepaskan perangko dan membuka amplop yang di lem.
Taruh dalam freezer untuk satu dua jam, lalu congkel dengan pisau tipis.

17. Tips Menghilangkan air yang masuk ke dalam arloji Anda.
Ikat tempelkan arloji ke bola lampu lalu nyalakan lampu beberapa menit. Titik-titik air akan mengembun di bagian dalam kaca arloji. Buka kaca dan bersihkan embunnya.

18. Tips Mengencangkan kepala palu pada gagangnya.
Rendam selama sehari dalam oli mesin bekas.

19. TIps Laminating yang mudah dan murah.
Lapisi artikel dengan kertas pelapis transparan (film penempel).

20. Tips Membuka resleting yang macet.
Semprot dengan busa cukur.

21. Tips Membuang cat dari mobil.
Pakailah cairan merk Benzol.

22. Tips Menghemat pemakaian bensin.
Campurkan 4 ons Benzol ke tiap 10 galon Bensin.

23. Tips Bagaimana menguatkan lagi aki mobil.
Larutkan 1 ons garam Inggris dalam air hangat lalu masukkan ke dalam aki.

24. Tips Untuk memudahkan membuka simpul rantai yang terikat erat
Olesi dulu dengan krim dingin.

25. Tips Bagaimana melonggarkan sepatu yang terasa sempit.
Sumpalkan koran yang sudah dibasahi ke dalam sepatu dan biarkan beberapa hari.

26. Tips Bagaimana agar sepatu tak mudah terpeleset.
Dengan ujung gunting, buatlah goresan saling menyilang di sol sepatunya.

27. Tips Bantalan jarum yang ideal.
Pakailah sebongkah sabun mandi sebagai bantalan. Menjahit juga akan lebih mudah sebab jarumnya licin mudah menusuk ke kain.

28. Tips Membuat sendiri pemoles logam.
Ambil kapur papan tulis dan gosokkan ke secarik kain, lalu pakai itu untuk menggosok metal.

29. Tips Mengusir anjing dan kucing.
Taruh kapur barus besar di pelbagai tempat. Binatang umumnya tak suka pada bau kapur barus.

30. Tips Bila binatang piaraan Anda tak bernafsu makan.
Coba beri dia bir dipiring kecil. Biasanya itu bisa membangkitkan selera makan.

31. Tips Bagaimana membuang kutu dari hewan piaraan.
Pakai busa karet sebagai tempat tidur hewan piaraan anda – kutu tak suka pada busa.

32. Tips Cara cepat untuk meratakan dasi.
Gantung dalam kamar mandi sewaktu Anda mandi air hangat – uap bisa menghilangkan kerutan dasi.

33. Tips Bagaimana membuka staples.
Gunting kuku cukup efektif untuk membuka staples.

34. Tips Menghilangkan bau dari sampah.
Hancurkan jeruk lemon dan sebarkan pada sampah.

35. Tips Bagaimana agar garam tidak jadi lembab.
Taruh potongan-potongan kertas pengisap di dalam tempat garam. Itu akan menyerap kelembaban.

36. Tips Pembersih gelas yang praktis.
Cuka yang diencerkan dengan air bisa jadi pembersih gelas yang efektif.

37. Tips Cara mudah membersihkan kaca pintu dan jendela.
Gosoklah dengan kertas koran yang dibasahi – kaca akan mengkilap.

38. Tips Mengurangi bau asbak rokok
Taruhlah selalu sedikit baking soda dalam asbak.

39. Tips Membuang gumpalan-gumpalan kecil dari cat.
Ambil saringan dan potong sesuai ukuran bagian dalam kaleng cat, dorong pelan-pelan ke dasar membawa semua gumpalan.

40. Tips Mencegah serangga masuk ke cat.
Tuangkan sedikit cairan anti serangga ke kaleng cat, biasanya serangga menjauh.

41. Tips Mencegah bunga cepat layu.
Teteskan sedikit chlor pemutih ke air dalam vas bunganya.

42. Tips Resep anti kecoa yang ampuh.
Remukkan beberapa puntung rokok ke dalam air, lalu keringkan dan tebarkan ke tempat kecoa.

43. Tips Bagaimana agar tuts piano tetap terlihat baru.
Biarkan tutup piano terbuka, tuts gading akan menghitam bila disimpan dalam gelap.

44. Tips Bagaimana membersihkan lemak dari karpet.
Tuangkan secukupnya baking soda ke lemak tersebut, ratakan, biarkan satu hari, lalu disedot dengan penyedot debu.

45. Tips Membunuh nafsu merokok.
Setengah sendok teh garam pencahar dan kristal asam, sebelum sarapan.

46. Tips Resep mengobati susah tidur.
Satu sendok makan susu bubuk, 2 sendok makan madu, satu sendok makan ragi, aduk dalam secangkir susu hangat, minum menjelang masuk tidur.

47. Tips Resep diet terkenal.
Campur satu sendok makan minyak safflower dengan 2 sendok makan jus jeruk, minumlah sebelum makan.

48. Tips Merawat wajah.
Oleskan susu magnesium di wajah, biarkan kering, tutup lagi, biarkan kering, hapus hingga lembab, kemudian tambahkan dengan minyak zaitun hangat, lalu tambahkan beberapa es dingin.

49. Tips Bagaimana meningkatkan IQ Anda.
Hydrocotyle asiatica teas adalah nutrisi otak yang terkenal.

50. Tips Agar celana sport awet.
Cuci dengan 1 sendok makan alum (tawas) dan kira-kira 1 liter air, bilas dan keringkan, lalu cuci dengan sabun, bilas dan keringkan.

51. Tips Membersihkan noda darah dari karpet.
Segera gosok dengan karet busa dan air dingin, lalu pakai sedikit sabun, bilas dan keringkan.

52. Tips Membuat Gitar mengkilap.
Olesi gitar dengan pasta gigi, biarkan kering lalu gosok sampai mengkilap.

53. Tips Mencegah luka bakar agar tak melepuh.
Segera tempeli luka bakar dengan es batu.

54. Tips Membersihkan noda tinta dari karpet.
Olesi noda dengan pasta susu dan tepung jagung, biarkan beberapa jam, lalu gosok bersih.

55. Tips Shampoo kering untuk hewan piaraan.
Gosokkan baking soda pada bulu hewan piaraan lalu sapu bersih.

56. Tips Bagaimana agar kaca jendela mengkilap.
Gosok dengan kaos kaki nylon, lalu gosok dengan penghapus papan tulis.

57. Tips Meratakan lembaran plastik yang keriput.
Setrika meja setrika sampai panas, letakkan plastic keriput diatasnya lalu ratakan dengan tangan.

58. Tips Menjahit lancar dengan tangan.
Celupkan ujung jarum ke cat kuku bening lalu dibiarkan kering.

59. Tips Bagaimana mencuci dasi.
Masukkan dasi dalam toples beserta carbon tethrachlorida secukupnya, kocok-kocok, keluarkan dasi dan keringkan.

60. Tips Menghilangkan noda hangus.
Basahi daerah noda lalu beri kanji jagung, bila sudah kering, gosok bersihkan.

61. Tips Bagaimana bila masakan terlalu asin?
Masukkan satu dua butir tomat ke dalam masakan, tomat akan menyerap rasa asin.

62. Tips Memeriksa apakah melon sudah matang:
Cari apakah ada warna kekuning-kuningan di bawah melon.

63. Tips Menyegarkan kacang apek.
Panaskan dalam oven selama 15 menit dengan panas 250 oC.

64. Tips Bagaimana menyingkirkan bau amis ikan.
Gosokkan mentega di tangan Anda atau dimanapun bau amis menempel.

65. Tips Bagaimana menghilangkan bau bawang.
Basahi tangan sedikit dan gosok dengan bicarbonate soda.

66. Tips Bagaimana merebus telur yang retak.
Masukkan sedikit cuka ke air yang akan dipakai merebus telurnya.

67. Tips Cara mudah menguliti telur rebus.
Biarkan panci tertutup rapat beberapa menit setelah telur masak, tekanan akan membuat kulit mudah mengelupas.

68. Tips Mencegah adanya popcorn yang gagal jadi.
Bekukan dulu, maka pasti popcornnya jadi meletus pecah semua.

69. Tips Cara mudah bersihkan jendela dapur.
Campurkan air dengan kanji untuk basahi kertas koran yang dipakai menggosok jendela.

70. Tips Cara terbaik bersihkan perabot dari perak.
Gunakan baking soda dan lap basah, bersihkan, bilas dan keringkan.

71. Sayuran untuk kesehatan liver dan prostate.
Gula bit.

72. Buah yang nyaman untuk kelancaran usus perut.
Pepaya.

73. Buah yang baik untuk reumatik sendi.
Cherry.

74. Buah pembangkit nafsu makan.
Nanas.

75. Buah yang baik untuk perut.
Kelapa.

76. Buah untuk mengobati sembelit.
Apel mentah.

77. Buah yang mengandung banyak zat besi.
Strawberry.

78. Buah untuk menetralisir asam.
Jeruk Lemon.

79. Buah yang baik untuk kesehatan ginjal.
Semangka.

80. Buah yang baik untuk syaraf.
Pisang.

81. Dua macam buah yang katanya anti tembakau.
Apel dan anggur dimakan mentah-mentah.

82. Buah yang katanya anti kanker.
Buah ARA.

83. Sayur yang baik untuk ginjal.
Seledri.

84. Umbi yang bersifat antibiotic.
Bawang putih.

85. Buah yang menyeimbangkan pembuluh darah.
Jeruk.

86. Sayuran yang bisa menyegarkan nafas.
Daun sup, peterseli.

87. Bahan yang baik untuk jantung.
Madu.

88. Sayur yang baik untuk mata.
Wortel.

89. Sumber yodium yang baik.
Rumput.

90. Sayur yang banyak mengandung vitamin C.
Lada Hijau.

91. Tips Bagaimana membuat lemari es mengkilap.
Gosok dengan spons basah yang diberi soda bicarbonate.

92. Tips Bagaimana agar aki kering tahan lebih lama.
Simpan rapat-rapat dalam kantong plastic, bungkus dengan aluminium foil, lalu simpan di lemari es.

93. Tips Membersihkan lilin dari tempat lilin.
Taruh tempat lilin dalam freezer lemari es, maka lelehan lilin akan mudah lepas.

94. Tips Menghilangkan goresan pada arloji plastic.
Dengan cotton bud yang dibasahi pembersih cat kuku, gosok goresan-goresan itu sampai hilang.

95. Pelumas bagus untuk perkakas-perkakas/ mesin-mesin.
Beri setetes gliserin pada persneling, akan terbukti sebagai pelumas yang baik.

96. Tips Bagaimana membersihkan perabot dari gelas / beling.
Gosok dengan air the lama. Bila ada noda, celupkan dalam dadih susu, biarkan kering lalu bersihkan.

97. Tips Bagaimana bersihkan perabot ukiran.
Gunakan sikat gigi bekas untuk membersihkan sela-sela, lalu pakai pelitur dengan kuas.

98. Tips Menghilangkan noda tinta dari perabot yang dipernis.
Gosok dengan lap lembut yang dibasahi campuran cuka dan minyak biji rami dengan perbandingan 1 : 1.

99. Tips Menghilangkan bau jamur dari koper/tas.
Taruh sebatang sabun di dalamnya sebelum koper/tas disimpan lama.

100. Tips Menghilangkan bekas asap dan lengket dari alat-alat kayu.
Olesi kayu dengan campuran kanji dan air, setelah kering bersihkan.

101. Tips Bagaimana mengkilapkan lantai dapur.
Tambahkan susu masam ke air pencucinya, lantai akan kinclong.

102. Tips Bagaimana menghilangkan karat dari krom.
Gosoklah pakai aluminium foil.

103. Tips Bagaimana membersihkan EMAIL (lapisan luar gigi).
Olesi dengan pasta garam campur cuka, lalu gosok bersih.

104. Tips Menghilangkan noda semir sepatu dari pakaian.
Pakailah karbon tetrachloride atau alkohol pembersih.

105. Tips Menghilangkan noda rokok dari porselen.
Gosok noda dengan gabus yang telah diolesi garam.

106. Tips Buat sendiri penghapus tinta.
Campurkan 1 bagian pemutih cair dengan 10 bagian air. Ampuh kerjanya.

107. Tips Mengkilapkan perkakas-perkakas.
Gosok dengan alcohol pembersih, maka akan tetap mengkilap.

108. Tips Menghilangkan noda-noda kopi.
Gosok pakai campuran garam dan cuka / pakai bubuk OXAL (seperti tepung putih) beli di toko obat kimia, juga untuk noda-noda pakaian.

109. Tips Membuat sendiri cairan pembersih perabot.
Campurkan 2 bagian minyak olive dengan 1 bagian cuka, dipakai dalam keadaan hangat.

110. Membuat sendiri pembersih benda-benda dari perak.
Pasta gigi atau baking soda ternyata merupakan pembersih handal benda-benda perak.

111. Pembersih barang-barang dari tembaga.
Pakailah pasta dari garam campur cuka.

112. Membersihkan cincin berlian.
Pakai sikat gigi bekas dan pasta gigi, gosokkan, bilas, dan bersihkan.

113. Membersihkan emas dan perak yang sudah pudar.
Gosok pakai pasta baking soda campur air, bilas dan keringkan.

114. Bagaimana membuat pembersih perhiasan permata.
Pakailah larutan satu sendok makan amoniak dengan secangkir air.

115. Memasang lagi butiran lepas perhiasan Anda.
Teteskan pernis cat kuku ke lubang tempat dudukan batu permata itu, lalu masukkan batu itu dan tekan dan keringkan.

116. Mencegah permata imitasi memudar.
Lapisi tipis-tipis permata imitasi dengan cat kuku bening.

117. Agar alat pencuci piring lebih berdaya bersih.
Masukkan cuka sedikit ke dalamnya.

118. Menghilangkan goresan-goresan di perabot.
Pakailah oli mesin atau semir sepatu.

119. Agar jepitan jemuran dari kayu lebih awet.
Rebus sebentar dalam larutan garam.

120. Saran bagi penyimpanan gorden/tirai plastic.
Sambil melipat, taburkan pupur talk di tiap lipatan.

121. Membuat sikat pakaian darurat.
Balutkan cellotape sekeliling tangan dengan bagian lengket menghadap keluar, pakai untuk menyikat pakaian.

122. Agar pakaian tak nyangkut di gantungan.
Olesi bagian-bagian yang tajam atau kasar dengan cat kuku bening.

123. Bantalan jarum yang bisa menajamkan jarum.
Bantalannya diisi wool baja.

124. Mengawetkan benang.
Simpan benang dengan melilitkannya pada kapur barus.

125. Tips praktis memotong kain berbulu.
Pakailah pisau cukur memotong pada bagian belakang kainnya.

126. Tips menjahit bahan yang licin.
Tempelkan kelim yang akan dijahit dengan kertas berlilin, nanti dirobek lepas setelah jahitan selesai.

127. Bagaimana memunguti jarum-jarum yang jatuh tersebar.
Pakailah besi magnet menyelusuri jatuhnya jarum.

128. Tips berguna untuk rajut.
Taruh gulungan benangnya dalam kaos kaki nylon, benang akan mudah ditarik keluar tanpa tersangkut.

129. Agar celana tak mengkilap.
Campurkan 1 bagian cuka dengan 4 bagian air, celupkan sepotong kain kecil ke dalamnya lalu diperas dan tekankan pada celana tadi.

130. Bila Anda perlu benang yang kuat.
Pakailah dental floss.

131. Mencegah nylon menguning.
Cuci dengan sedikit baking soda lalu bilas dengan air.

132. Bagaimana membersihkan beludru jadi seperti baru lagi.
Sikat sampai bersih lalu gantung agar terkena uap air panas kamar mandi.

133. Membuang buhul dari sweaters.
Gosok sweater dengan ampelas.

134. Membuang sisa benang dari kain wool
Dengan spons basah, sapukan pelan-pelan.

135. Merawat pelapis dari kulit.
Tiap 3 bulan sikat dengan bubuk susu.

136. Memperbaiki kulit perlak yang lecet-lecet
Tutupi lecet dengan pelitur berwarna sama, setelah kering timpa dengan cat kuku bening.

137. Mencegah kulit perlak retak-retak.
Setiap akan dipakai, gosok kuat-kuat dengan tangan lalu dengan kain lembut.

138. Memperbaiki sepatu bayi yang lecet-lecet.
Gosok sepatu itu dengan putih telur.

139. Tips waktu beli sepatu.
Belilah sepatu di sore hari, kalau pagi hari kaki cenderung membesar.

140. Bagaimana bila sepatu jadi kaku keras.
Potong kentang mentah dan gosokkan ke sepatu secara menyeluruh.

141. Tips Agar sepatu kulit lembek hitam tahan lama.
Cuci dengan air hangat lalu oleskan castroli.

142. Tips Bagaimana melunakkan sepatu kulit.
Gosok dengan spons yang diberi kopi hitam.

143. Tips Menghilangkan noda putih dari sepatu.
Gosok dengan larutan cuka dalam air.

144. Tips Agar sayuran tetap hijau waktu dimasak.
Sebentar-sebentar bukalah tutup panci masak selama proses masak.

145. Tips Memperoleh air jeruk dari lemon yang sudah kering.
Masak dulu beberapa menit dalam air mendidih.

146. Mengiris bawang lebih cepat dan rapi.
Jangan kupas dulu kulit bawangnya, maka akan lebih mudah mengirisnya.

147. Tips Bagaimana menghilangkan rasa minyak olive
Berilah sedikit garam.

148. Bagaimana cara untuk menjaga buah tetap segar.
Jangan mencuci sampai siap untuk digunakan dan tetap simpan dalam lemari es sampai siap untuk digunakan.

149. Bagaimana memotong rapi kue yang lembek.
Olesi pisau pemotongnya lebih dulu dengan mentega.

150. Tips Bagaimana memotong kue yang beku.
Celupkan pisau ke air panas setiap kali akan dipakai memotong.

151. Tips Bagaimana membuat telur dadar yang mengembang.
Tambahkan satu sendok teh kanji jagung ke dalam adonan telur.

152. Tips Mencegah bumbu-bumbu berbau tengik.
Taburi bumbu dengan satu sendok gula pasir.

153. Tips Bagaimana menghilangkan bau kubis.
Ketika memasak kubis masukkan dua buah walnut kedalamnya.

154. Bila Anda memerlukan mentega lunak.
Bila mentega Anda membeku, tinggal diparut saja, rasanya sama seperti mentega lunak.

155. Tips Bagaimana kembang kol tetap putih bersih.
Tuangkan sedikit susu ke dalam air yang untuk merebus kembang kol.

156. Apa tandanya telur dadar sudah matang?
Yaitu bila mental ketika ditekan.

157. Agar susu tidak hangus waktu dipanaskan.
Tambahkan sedikit gula, tapi jangan diaduk.

158. Tips memotong keju.
Ternyata pisau tumpul akan memotong keju lebih mudah dari pisau tajam.

159. Bagaimana mengupas bawang tanpa sebabkan mata berair.
Kupaslah sambil dikucuri air dari kran.

160. Cara benar mematangkan buah yang sudah dipetik.
Taruh di tempat terbuka pada suhu kamar.

161. Bagaimana memlilih telur segar (baru)
Telur lama halus dan keras, telur segar kasar dan tidak rata.

162. Bagaimana mengurangi keasaman kopi.
Berilah sedikit garam.

163. Pewangi untuk lemari es.
Taruh sekotak baking soda yang terbuka di dalam lemari es.

164. Bagaimana menangani akibat tumpahan lemak.
Segera siram dengan air es hingga lemak terangkat sebelum sempat menyerap ke dalam.

165. Bagaimana memisahkan putih telur dengan merah telur.
Pecahkan telur dan tumpahkan ke sebuah corong kecil; putih telur akan mengalir keluar sedangkan kuning telur tetap di
atas.

166. Tips Agar sayur akar tak cepat layu.
Segera potong bagian atasnya.

167. Tips Agar sayur tetap segar.
Taruh tissue di dasar tong tempat menyimpan sayur, itu akan menyerap embun yang menyebabkan sayur cepat busuk.

168. Tips Agar daging tampak selalu segar.
Tutupi sisi bekas potongan dengan daun selada.

169. Tips Bagaimana menyegarkan selada kayu.
Rendam dalam air dingin yang diberi sedikit jus lemon, taruh di lemari es 30 menit.

sumber : http://www.kaskus.co.id/thread/52b9051740cb1732328b477d