keep calm and enjoy with my blog

Minggu, 23 Juni 2013

free download IDM Build 9 + Patch (Internet Download Manager)




 kali ini saya akan membagikan Internet Download Manager agar agan- agan bisa mendownload lebih cepat, ketawa dulu ah heheheh , langsung aja download filenya di sini



free download Java Ofline Instaler


 kali ini saya akan membagikan Java ofline Instaler langsung saja di downloaddi sini





Register

Register merupakan sekelompok flip flop yang dapat menyimpan informasi biner yang terdiri dari bit majemuk. Register dengan n flip flop mampu menyimpan sebesar n bit data. Ada  dua cara menyimpan dan membaca data ke dalam register, yaitu seri dan paralel. Dalam operasi paralel, penyimpanan maupun pembacaan dilakukan secara serentak oleh semua tingkat register. Sedangkan untuk operasi seri, diterapkan secara sekuensial bit demi bit sampai semua tingkat register terpenuhi.

Dalam praktek, untuk mengisi register atau untuk menyimpan data dapat dilakukan dengan dua cara:

1. Dimasukkan secara Jajar (Parallel In):
Pada cara ini semua bagian resgister atau masing-masing flip-flop diisi (Loaded:dimuati) pada saat yang bersamaan. Atau output masing-masing flip-flop akan respon sesuai data pada saat yang sama setelah diberikan sinyal input kontrol.

2. Dimasukkan secara Deret (Serial In):
Pada cara ini data dimasukkan bit demi bit mulai dari flip-flop yang paling ujung (dapat dari kiri atau dari kanan), dan digeser sampai semuanya terisi. Penggeseran data diatur oleh sinyal Clock tiap kali data dimasukkan satu-persatu.


Cara yang pertama (Parallel in) ditunjukkan sesuai gambar di bawah ini:


Prinsip-prinsip Kerja Parallel In.

Ket: Ouput masing-masing flip-flop akan respon sesuai data secara serempak setelah input control diberi nilai logika “1”.
 Output masing-masing flip-flop akan respon sesuai data secara serempak setelah input kontrol diberi nilai logika “1”.
Sedangkan pada cara yang kedua (serial in), bila data digeser dari kanan ke kiri disebut “Register bergeser ke kiri” (Shift-Left Register), sebaliknya bila data digeser dari kiri ke kanan disebut “Register bergeser ke kanan” (Shift-Right Register). Masing-masing cara tersebut digambarkan sesuai gambar di bawah ini:


Ket: Register dalam keadaan kosong. Data siap masuk, menunggu Clock.


Dari prinsip kerja Shift Register tersebut dapat dibangun satu macam register lagi yang dapat bergeser ke kiri maupun ke kanan: Reversible Shift Register.


Memindahkan data secara deret (serial transfer):



Pada gambar diatas data dari register no.1(atas) dipindahkan ke register no.2(bawah) secara deret. Dalam hal ini data akan keluar dari serial output register no.1 dan masuk ke serial input no.2 berturut-turut atau bit demi bit. Pelaksanaannya diatur oleh sinyal clock yang dihubungkan menjadi satu untuk kedua register tersebut. Pada gambar diatas maasing-masing register bekerja bergeser ke kanan(Shift-right register). Pada gambar di bawah ini dapat dilihat data yang berasal dari register yang bergeser ke kanan dipindahkan ke register yang bergeser ke kiri.


Selanjutnya pada gambar serial output register no.1 dihubungkan dengan serial input register no.2 dan serial output register no.2 dihubungkan dengan serial input register no.1 . Pada kondisi ini data akan bergeser secara berputar, dari register no.1 masuk ke register no.2 , kemudian dari register no.2 kembali masuk ke register no.1 dan setersnya. Pengontrolan dilakukan oleh sinyal clock, di mana karena masing-masing register hanya terdiri dar empat flip-flop maka pada saat sinyal clock yang ke delapan data akan kembali pada posisi semula.

MENYIMPAN DATA SECARA PARALLEL

            Sebagaimana telah diketahui, pada cara ini semua bagian Register atau masing-masing flip-flop akan dimuati pada saat yang bersamaan (serempak). Hal itu diatur dengan suatu sinyal pengontrol yang disebut Input control. Bila Input control =”0”, maka semua flip-flop akan tetap stabil sesuai kondisi sebelumnya. Tetapi bila Input Kontrol di ubah menjadi “1”, maka masing-masing data yang telah disiapkan untuk disimpan akan masuk secara serempak. Untuk mengetahui cara  kerjanya dapat dilihat gambar. Dimana register dibangun dari empat buah D – Flip-Flop. (Dalam prakteknya dapat digunakan J-K Flip-Flop).





Dimana:
Bila Input Kontrol =”0” input (Data) tidak mempengaruhi output kedua tersebut.

Dalam keadaan input control “0” dapat di katakan bahwa pintu masuk input di tutup data tidak di ijinkan masuk, sehingga output masing-masing flip-flop tetap stabil sesuai kondisi sebelumnya.

Bila input control ”1” maka data input diijinkan masuk, sehingga output masing-masing flip flop akan berubah sesuai dengan data yang ada pada input.

Dan karena keempat flip-flop dari register gambar diatas dikontrol oleh sinyal input control yang dihubungkan menjadi satu, maka mudah dimengerti bahwa output masing-masing flip-flop tersebut akan merespon pada saat yang sama (Serempak, ketika input control ”1” ).




MENGELUARKAN DATA SECARA PARALEL

            Data yang telah disimpan dalam Register dapat dikeluarkan atau “dibaca” pada saat yang bersamaan. Hal ini diperlukan misalnya untuk sesuatu oprasi penjumlahan bilangan atau untuk keperluan yang lainnya. Cara mengeluarkan data secara jajar (serempak) dilakukan dengan menghubungkan masing-masing output flip-flop pada gerbang AND, dimana salah satu input AND gate tersebut berfungsi sebagai tempat jalan masuk sinyal pengontrolannya.





Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa bila output control diberi nilai “0”, maka output semua gerbnag AND adalah “0” tetapai bila output control ”1”, maka output Register akan dikeluarkan dan dapat dibaca pada saat yang bersamaan. Dengan demikian penambahan AND gate pada rangkaian tersebut berguna untuk mengatur kapan satnya data yang disimpan di Register tersebut akan dikeluarkan untuk suatu keperluan tetentu. Dan data akan keluar dengan serempak bila sinyal pengontrol atau output control ”1”.





MENYIMPAN DATA SECARA SERIAL

            Seperti telah disinggung pada permulaan bab ini menyimpan data secara Deret dilakukan dengan memasukkan data (Yang berupa digit-digit bilangan Biner) bit demi bit mulai flip-flop yang paling ujung, dan digeser satu per satu sampai semua flip-flop terisi. Penggeseran data diatur oleh sinyal Clock.
            Selanjutnya pada gambar dibawah dapat dilihat rangkaian logika Register yang digunakan untuk menyimpan data cara Deret (Shift Register). Rangkaian tersebut dibangun dari D Flip-Flop yang berasal dari J,-K Flip-Flop, sehingga penggeseran data akan berlangsung pada saat tepi naik.





Untuk membangun Register yang bergeser ke kiri (Shift-Left Register), maka Serial Input Data dipasang mulai dari flip-flop yang paling kanan (D), sedangkan outputnya dihubungkan dengan input flip-flop C, demikian seterusnya tiap-tiap output flip-flop yang di sebelah kanan dihubungkan dengan input flip-flop di sebelah kirinya.

            Dari gambar di atas yang lalu dapat dilihat bahwa output flip-flop yang paling kanan diberi tanda Serial out, maksudnya adalah bahwa register tersebut dapat dibaca atau dikeluarkan isinya secara deret. Data akan keluar secara Deret atau Bit demi Bit dengan pengontrolan sinyal Clock. Dengan demikian data yang disimpan secara Deret maupun secara Jajar dapat dikeluarkan dengan cara Deret. Juga, bila diinginkan data yang disimpansecara Deret dapat dikeluarkan secara Jajar dengan menggunakan AND Gate sesuai gambar di atas yang lalu.
Ada empat tipe register yang dapat dirancang dengan kombinasi masukan dan keluaran dan kombinasi serial atau paralel :

1.            Serial In Serial Out (SISO)
         Pada register SISO, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur keluaran juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip flop kedua menerima masukan dari flip flop pertama dan seterusnya.



2.          Serial In Paralel Out (SIPO)
         Register SIPO, mempunyai satu saluran masukan saluran keluaran sejumlah flip flop yang menyusunnya. Data masuk satu per satu (secara serial) dan dikeluarkan secara serentak. Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.


3.            Paralel In serial Out (PISO)
         Register PISO, mempunyai jalur masukan sejumlah flip flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan di kendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu per satu (secara serial).


4.            Paralel In Paralel Out (PIPO)
         Register PIPO, mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai dengan jumlah flip flop yang menyusunnya. Pada jenis ini data masuk dan keluar secara serentak.



Selasa, 18 Juni 2013

tutorial menggambar teknik 3D menggunakan AUTOCAD


kali ini saya akan membagikan sedikit materi lanjutan dari menggambar teknik 2d yaitu menggambar objek 3D menggunakan AUTOCAD, sangat mudah langsung saja di download.......

DOWNLOAD FILE

password : mohilhampossible.blogspot.com

menggambar teknik menggunakan autocad 2d


AUTOCAD merupakan sebuah program aplikasi berbasis grafis yang diluncurkan oleh Autodesk, dimaksudkan untuk membantu dan mempermudah pembuatan gambar 2D, 3D atau bahkan gambar arsitektur ( rancang bangun )
Perkembangan AUTOCAD dimulai dari versi 10, 11, 12, 13, 14, AutoCAD 2000, AutoCAD 2001, kemudian berkembang lagi AutoCAD 2002, 2004, 2006 dan hingga kini versi terbaru adalah AutoCAD 2007 yang telah mengalami perbaharuan baik fasilitas maupun tampilannya. Namun secara harfiahnya antara AutoCAD versi lama dengan versi terbaru hampir sama cara menggunakan fasilitasnya.
untuk mengenal autocad lebih dekat mari kita langsung pelajari menggambar teknik menggunakan autocad 2d
langsung aja download file nya
AUTOCAD 2D

Sistim pengontrolan pada boiler

Single-element drum level control
Ini merupakan konfigurasi drum level control yang paling sederhana, yaitu hanya menggunakan feedback level control. Disebut single-element karena hanya level drum saja yang dikontrol. Konfigurasi kontrol ini umumnya digunakan pada boiler berkapasitas rendah (<150 class="separator" data-blogger-escaped-adalah="" data-blogger-escaped-beban="" data-blogger-escaped-control="" data-blogger-escaped-dan="" data-blogger-escaped-dengan="" data-blogger-escaped-div="" data-blogger-escaped-ini="" data-blogger-escaped-jika="" data-blogger-escaped-kekurangan="" data-blogger-escaped-konfigurasi="" data-blogger-escaped-level="" data-blogger-escaped-mempertahankan="" data-blogger-escaped-menerus.="" data-blogger-escaped-pada="" data-blogger-escaped-perubahan="" data-blogger-escaped-pounds-per-hour="" data-blogger-escaped-pounds-per-square-inch="" data-blogger-escaped-pressure="" data-blogger-escaped-relative="" data-blogger-escaped-rendah="" data-blogger-escaped-secara="" data-blogger-escaped-setpointnya="" data-blogger-escaped-stabil.="" data-blogger-escaped-sulit="" data-blogger-escaped-terjadi="" data-blogger-escaped-terus="" data-blogger-escaped-tetap="" data-blogger-escaped-yang="" style="clear: both; text-align: center;">Elemen Drum tingkat kontrol tunggal dapat mungkin metode yang paling dasar. Dalam metodetingkat Drum dihitung menggunakan alat pengukuran tunggal serta menawarkan transmisi kontrol ke regulator air umpan dengan koneksi langsung ke tingkat gendang berjalan yang ada. Metode ini diterapkan dalam setiap kontrol air umpan dan ON / OFF metode.

Satu metode kontrol tingkat Drum elemen eksklusif efisien untuk kecil ketel uap yang memiliki persyaratan cukup konstan dan juga bertahap terhadap perubahan beban cukup kecil. Hal ini terutama karena dampak dari membengkak dan menyusut yang mengarah ke respon kendali awal tidak pantas, yang bisa membawa pada bawah mengisi bawah atau di atas mengisi drum uap.

Karena kebutuhan uap tumbuh, ada awal penurunan tekanan uap drum yang mengarah ke peningkatan dalam tingkat wajar Drum sejak gelembung uap meningkat dan memperbesar tingkat air drum. Ini terjadi mengarahkan transmisi kontrol yang salah untuk mengurangi aliran air umpan, jika benar-benar aliran air umpan harus lebih besar untuk mengelola keseimbangan jumlah.

Di sisi lain, pada pengurangan kebutuhan uap, ada awal peningkatan tekanan drum uap yang berfungsi untuk menurunkan tingkat gendang melalui penurunan gelembung uap dan juga mengurangi tingkat air gendang. Ini mengarahkan transmisi yang salah untuk memaksimalkanaliran air umpan jika sebenarnya harus mengurangi untuk mengelola keseimbangan jumlah.

Operasi menghadapi langsung atau signifikan perubahan beban, tentu dapat menyebabkan 'pentahapan' dampak membengkak dan menyusut mengarah ke pengontrol tingkat air untuk menyingkirkan komando tingkat gendang bersama dengan penyebab gangguan perjalanan air kecil atau bahkan berlebihan carry-over dan juga priming air.



Two-element drum level control
Konfigurasi ini digunakan untuk mengatasi kekurangan konfigurasi single-element dalam menangani fluktuasi beban, yaitu dengan jalan menambah steam flow control (yang mewakili beban boiler) sebagai feedforward control. Jadi, dalam konfigurasi ini, terdapat dua controller, yaitu level control sebagai feedback dan steam flow control sebagai feedforward control, sehingga disebut dengan two-element control. Konfigurasi ini cocok untuk single drum boiler dengan kondisi pressure/flow feedwater yang relative konstan.
Metode dua elemen Drum tingkat kontrol yang sesuai untuk operasi dengan rata-rata pergeseran beban dan tarif, dan juga bisa diterapkan pada hampir semua ukuran boiler steam. Metode ini menggunakan dua parameter, aliran uap dan drum level untuk keseimbangan jumlah kebutuhan air umpan.
Tingkat Drum dihitung dan kerusakan antara tingkat set disukai bersama dengan tingkat pengendalian yang sebenarnya dikirim ke matematika instruksional sebagai salah satu di antara dua parameter prosedur. Aliran steam dihitung dan dimasukkan ke matematika instruksional sebagai parameter prosedur berikut. Hasil dari pembelajaran matematika adalah mengelola output kecontrol valve air umpan.

Menimbang bahwa aliran uap bisa sangat dinamis, hasil dari metode ini adalah itu akan merasakan kenaikan atau penurunan kebutuhan beban sebelumnya ke tingkat gendang mulai mengubah.Metode ini kemudian memberikan atau menghapus mengontrol keluaran untuk memperkuat respon pengendali tingkat gendang pada katup kontrol air umpan . Seiring dengan karena aliran uap umumnya lebih besar disesuaikan mungkin sangat mudah mengabaikan dampak trim pengukuran tingkat gendang pada perubahan beban kecil, meliputi reaksi akurat terhadap perubahan kebutuhan. Sepanjang beban tetap pengontrol tingkat drum yang mempengaruhi katup kontrol air umpan dan beroperasi untuk memangkas tingkat ke tingkat set yang diinginkan.

Metode ini memberikan 2 efek samping yang harus diperhatikan. Pertama mirip dengan metode elemen tunggal gendang tingkat kontrol, dua unsur gendang tingkat kontrol tidak dapat menyesuaikan beban masalah atau tekanan dalam sumber air umpan, karena tidak dihitung dalam metode ini. Pertimbangan kedua adalah unsur gendang kontrol level dua tidak dapat menghapus koneksi pentahapan antara tingkat drum dan aliran air umpan karena hanya prosedur yang cukup lambat tingkat drum yang dapat dikelola. Itu Kekhawatiran kedua dapat membawa drum air didinginkan pada kenaikan besar yang membutuhkan dengan mengizinkan terlalu banyak air umpan untuk masuk ke drum tanpa memikirkan kemampuan dinamis termal pada boiler uap.




Three-element drum level control
Ini merupakan konfigurasi yang paling lengkap, yang dibentuk dengan menambah feedwater flow control dalam konfigurasi cascade. Penambahan feedwater flow control ini dimaksud untuk mengantisipasi fluktuasi pada flow/pressure feedwater, yang umumnya terjadi pada feedwater line yang menggunakan beberapa pompa (multiple pump) untuk melayani beberapa boiler sekaligus (multiple boiler).
Perangkat yang diperlukan untuk melengkapi skema three-element drum level control terdiri dari flow element tambahan (FE-2) dan differential pressure transmitter (FT-2). Area sebelah kiri garis putus-putus pada gambar berfungsi sama dengan two-element drum level control, dengan pengecualian: output dari feedwater flow computer (FY-3) menjadi set-point untukfeedwater flow controller (FIC-2).
Feedwater flow diukur oleh transmitter (FT-2). Sinyal output dari feedwater flow transmitter di-linearkan oleh square root extraxtor, (FY-2). Sinyal ini merupakan variabel proses untukfeedwater controller dan dibandingkan dengan output dari feedwater flow computer (set-point).Feedwater flow controller menghasilkan sinyal korektif yang diperlukan untuk menjagafeedwater flow pada set-point –nya dengan pengaturan feedwater control valve (FC-1).
Pada saat pendidihan air dalam steam drum, steam menghasilkan produk berupa steam bubbles yang terbentuk diantara penghubung steam/water level. Steam bubbles tersebut memiliki volume dan karenanya dapat memunculkan kekeliruan mengenai water level yang sebenarnya di dalam drum. Pengaruh lainnya yang terjadi adalah perubahan pressure dalamdrum. Karena steam bubbles ditekan oleh pressure (jika perubahan pressure akibat dari steam demands), pada kondisi masing-masing steam bubbles akan mengembang atau menyusut terhadap perubahan pressure tersebut.
Steam demand yang tinggi akan mengakibatkan pressure di dalam steam drum menurun, akibatnya steam bubbles akan mengembang untuk menampilkan water level tinggi padahal sebenarnya tidak (low). Fiksi dari tingginya water level ini meyebabkan feedwater input untukshut down, padahal pada saat tersebut suplai air justru sangat dibutuhkan. PeningkatanWater level hasil dari penurunan pressure disebut ‘swell’, dan sebaliknya penurunan water level yang disebabkan oleh peningkatan pressure disebut ‘shrink’.
Berikut adalah kronologis dari terjadinya ‘swell and shrink effects’ pada steam drum:
Swell effect terjadi pada saat terjadinya peningkatan beban pada boiler (steam demandmeningkat). Pada kondisi ini, boiler akan merespon dengan meningkatkan pembakaran bahan bakar (batubara, minyak, gas, dsb). Seperti telah dibahas diatas, yang mana peningkatansteam demand dapat menyebabkan penurunan pressure di dalam steam drum. Dalam kondisi tersebut, produksi steam bubbles meningkat dan menggantikan air di dalam steam drum.
Swell effect pun terjadi dan akibatnya steam drum akan mengindikasikan High Water Level(padahal sebenarnya Low Level). Dan secara otomatis, feedwater system akan merespon dengan memberi sinyal kepada feedwater control valve untuk closing agar aliran air yang masuk kedalam steam drum dikurangi. Akibatnya, water level pada steam drum akan low dan sistem akan mengaktifkan low level alarm untuk interlock/tripping boiler.
Sebaliknya, shrink effect terjadi dikarenakan menurunnya beban pada boiler (steam demandsberkurang), yang akan diikuti juga dengan menurunnya laju pembakaran pada boiler. Akibatnya produksi steam bubble menurun terpengaruh oleh peningkatan pressure di dalamsteam drum.
Pada kondisi ini shrink effect terjadi, yang mana steam drum akan mengindikasikan Low Water Level. Selanjutnya feedwater system merespon dengan memberi command pada feedwater control valve untuk opening. Karena itu , steam drum level akan naik dan hal ini berbahaya karena akan menyebabkan kualitas steam yang dihasilkan menjadi tidak baik (steam dengan kandungan air yang cukup tinggi). Dan hal tersebut berbahaya bagi steam turbine karena akan merusak sudu-sudunya (turbine blades).
Oleh karena itu, selain untuk menjaga mass balance antara steam flow demand dan feedwater flow, sistem kontrol ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya fenomena “shrink and swell effects” pada boiler steam drum.
Dan dengan three-element level control, fenomena tersebut akan dapat teratasi. Dengancascade control, konfigurasi sistem kontrol ini akan menghasilkan mass balance antara steam flow dan feedwater flow dan juga memberikan kendali yang halus pada kondisi shrink danswell.
editing by moh ilham